Inggris bermain terakhir di Piala Dunia Wanita 2019 setelah kalah dari Amerika Serikat. Kapten Inggris, Steph Houghton merasa patah hati karena gagal membawa Lionesses.
Phil Neville sebagai pelatih Inggris ikut memberikan semangat untuk anak asuhnya.
Phil Neville mengatakan dia ingin melihat "senyuman bukan tangisan" setelah kekalahan ketiga semi final berturut-turut Inggris di turnamen besar.
Tim Inggris merasa bahwa Lionesses sangat dekat untuk mengejar ketinggalan dengan yang terbaik di dunia.
"Saya tidak menyesal dan saya harus mengatakan bahwa itu adalah 90 menit yang paling memikat saat saya terlibat sebagai manager," kata pelatih Inggris setelah kekalahan 2-1 dari tim AS yang diakuinya superior.
Timnas Inggris mendapatkan kesempatan untuk membawa permainan ke perpanjangan waktu ketika Steph Houghton, kapten dan pemain tengah kunci mereka, mendapatkan penalti.
"Steph adalah penendang penalti terbaik di lapangan," ujar Neville dilansir dari the Guardian, saat membela keputusan untuk tidak memberikan tendangan kepada seorang striker.
"Kami sudah bekerja keras selama enam bulan, hasilnya tim mencetak beberapa gol dan kehilangan beberapa."
Dia masih tetap tersenyum saat mendapatkan pertanyaan pasca pertandingan dan ia mengatakan: Saya butuh bir, akankah kita berbagi? Ia mengatakan kata seperti itu bukan tanpa alasan, karena untuk mempersiapkan timnya kembali yang akan memperebutkan tempat ketiga, pada hari Sabtu di Nice untuk melawan Belanda atau Swedia.
"Tidak ada kata yang bisa membuat para pemain merasa lebih baik tetapi cara mereka bermain membuat saya bangga dan gembira." kata Neville.
"Aku ingin melihat senyum bukan air mata, kami sekarang masih harus menghasilkan kinerja yang baik di Nice. Saya sudah menantikan pertandingan di hari Sabtu."
"Kami mengatakan sebelum pertandingan, kami ingin meninggalkan hati dan jiwa kami di lapangan, dan mereka melakukannya, mereka memberikan segalanya."
Kata Neville yang melihat Millie Bright diusir jauh di babak kedua karena mendapat kartu kuning kedua dan Ellen White yang golnya dianulir karena kesalahan ketat dari offsides.
"Kami turun ke 10 pemain dan mungkin kehabisan tenaga, tetapi saya meminta mereka untuk bermain sepak bola seperti yang ingin mereka mainkan dan mereka melakukannya."
