Pihak kepolisian tembak gas air mata saat suporter rusuh di luar Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023) dalam lanjutan Liga 1. Kerusuhan tersebut terjadi ketika laga PSIS Semarang vs Persis Solo tengah berlangsung.
Sebelumnya, PSIS Semarang menjamu Persis Solo yang digelar tanpa penonton di stadion Jatidiri. Pertandingan terpaksa dihentikan oleh wasit Sigit Budiyanto tepatnya di menit ke-74.
Dalam unggahan akun Twitter @Liga1Match2022, ribuan suporter PSIS mencoba masuk ke dalam stadion. Padahal pihak keamanan sudah meminta agar pertandingan ini gelar tanpa kehadiran penonton.
Baca Juga: Update Tragedi Kanjuruhan: 2 Terdakwa Dituntut 6 tahun 8 bulan Penjara!
Alasan kenapa pertandingan Derby Jateng antara PSIS Semarang menjamu Persis Solo sempat terhenti di menit 73. Karena di luar petugas kepolisian menembakan gas air mata, untuk membubarkan masa suporter tuan rumah yang nekat datang ke stadion jatidiri. pic.twitter.com/04dKVWzq1e
— BRI Liga 1 2022 (@Liga1Match2022) February 17, 2023
Demi melerai kerumunan masa suporter, polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata tepat di tengah kerumunan. Situasi itu membuat para suporter berusaha menutup mata agar tidak perih.
Insiden tersebut pun lantas langsung mendapatkan perhatian para warganet Indonesia. Sebagian dari mereka menyayangkan kejadian tersebut kembali terjadi.
Baca Juga: Pesan Kapolri: Tragedi Kanjuruhan Tak Boleh Terulang Lagi!
"Alasan liga 1 belum bisa maju, karena kemanan sistem masih amburadul tidak sesuai aturan FIFA" tulis akun @pie***.
"Saatnya pengurus baru PSSI @ericktohir berani ngasi sangsi tegas misalnya pengurangan" ujar akun @van***.
Kejadian suporter diusir menggunakan gas air mata mengingatkan pada tragedi kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
Penulis: Rafi Fadillah
Artikel Menarik Lainnya: