Kisah Angel Di Maria: Tolak Uang, Minta Dibayar Pakai 35 Bola Kaki

- Kamis, 2 Maret 2023 | 13:44 WIB
Angel Di Maria. (Instagram/@angeldimariajm)
Angel Di Maria. (Instagram/@angeldimariajm)

Angel Di Maria merupakan salah satu dari sejumlah pesepak bola top dunia yang benar-benar harus merangkak dari bawah untuk menggapai kesuksesan. Pasalnya, Di Maria berasal dari keluarga miskin dan serba kekurangan.

Di Maria mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang hiperkinetik. Maka dari itu, sewaktu Di Maria masih kecil dokter menyarankannya untuk berolahraga. Inilah awal mula Di Maria bersinggungan dengan sepak bola.

“Saya anak yang gelisah dan saya hiperkinetik. Dokter memberi tahu saya harus berolahraga, dan dia akan menjadi lebih tenang,” kata Di Maria, dikutip dari Lifebogger.

Ayah Di Maria bekerja di tambang batu bara. Untuk menambah penghasilan keluarga, Di Maria dan kedua saudara perempuannya mesti ikut bekerja juga di tambang tersebut.

Kondisi ini cukup menghambat Di Maria untuk mengembangkan diri di sepak bola. Sebab, keluarganya tidak memiliki uang lebih untuk memenuhi kebutuhan Di Maria di sepak bola seperti misalnya membeli sepatu.

Baca Juga: Juara Piala Dunia, Lionel Messi Bagi-bagi iPhone Emas 24 Karat untuk Skuad Argentina

“Itu adalah sesuatu yang akan selalu saya simpan di dalam diri saya. Bagi saya untuk bermain sepak bola dan memiliki sepatu berarti kedua saudara perempuan saya tidak mendapatkan sepatu,” beber Di Maria.

“Saya dan saudara perempuan saya juga bekerja di tambang batu bara. Saya mulai berusia 10 tahun dan pada saat saya berusia 15 tahun, saya membantu pengiriman. Itu kerja keras,” sambungnya.

Kendati demikian, bakat sepak bola Di Maria mulai tercium oleh klub-klub lokal. Menariknya, pada awalnya Di Maria menolak untuk dibayar pakai uang saat mendapat tawaran dari klub lokal. Di Maria lebih memilih dibayar menggunakan 35 bola agar dirinya bisa terus berlatih.

Baca Juga: Viral Video Messi dan Ronaldo Parodikan Lipsync Keong Racun

Kini Di Maria telah menjadi pesepak bola yang sangat sukses. Bersama Timnas Argentina, ia menjuarai Copa America dan Piala Dunia. Di Maria sangat mensyukuri kehidupannya sekarang. Apalagi, ia berhasil mewujudkan mimpi ayahnya yang tak tergapai.

“Saya sering berpikir betapa beruntungnya saya memiliki sepak bola. Saya adalah murid yang buruk. Jika saya tidak memiliki sepak bola, saya akan terus bekerja di tambang batu bara. Apa lagi yang akan saya lakukan?” aku pemain Juventus tersebut.

“Saya patah hati untuk ayah saya karena dia bisa saja bermain sepak bola tetapi mengalami cedera lutut yang serius saat bermain untuk tim cadangan River Plate. Ibu saya selalu mengingatkan saya betapa beruntungnya saya dan bahwa saya melakukan apa yang ayah saya ingin lakukan, saya menjalani mimpinya,” pungkas Di Maria.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X