Saint-Etienne, salah satu klub terbesar di Prancis, harus terdegradasi dari Ligue 1 (kasta sepak bola tertinggi Prancis) pada Minggu, 29 Mei 2022 setelah kalah adu penalti dari Auxerre.
Kekalahan itu membuat fans mereka yang marah turun ke lapangan lalu melampiaskannya kepada para pemain Saint-Etienne.
Laporan AFP via France 24, Senin (30/5/2022) Saint-Etienne, yang finis ketiga dari bawah di Ligue 1, bermain imbang pada leg pertama play-off 1-1 dengan Auxerre dari Ligue 2.
Baca juga: Sesuai Prediksi, Top Gun 2 Jadi Film Tom Cruise dengan Pembukaan Terbesar Sepanjang Masa
Leg kedua kemudian dimainkan di kandang Saint-Etienne di Stade Geoffroy-Guichard. Tim tamu unggul lebih dulu unggul lewa Hamza Sakhi, kemudian disamakan oleh dengan Mahdi Camara. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal.
Dengan skor agregat 2-2, pertandingan berlanjut ke adu penalti. Auxerre kemudian unggul 5-4.
Setelah Birama Toure mengonversi penalti terakhir untuk memenangkan pertandingan untuk Auxerre , fans Saint-Etienne menyerbu lapangan dan menyalakan flare.
The mass pitch invasion which followed Saint-Étienne’s relegation - players rushing down the tunnel as flares were thrown in their direction. (????: @AdBlettery) pic.twitter.com/c8m0i9p6SP
— Get French Football News (@GFFN) May 29, 2022
Para pemain kedua tim berlindung di ruang ganti tetapi rekaman dari terowongan menuju ruang ganti menunjukkan para pemain, pelayan dan staf terbatuk-batuk karena gas air mata yang digunakan oleh polisi untuk membubarkan para fans.
Saint-Etienne telah dihukum beberapa kali di musim ini karena perilaku para pendukungnya dan pertandingan digelar tanpa penoton akibat insiden saat melawan Monaco pada akhir April lalu.