INDOZONE.ID - Nasib Graham Potter sebagai pelatih Chelsea saat ini dipertanyakan karena rentetan hasil buruk yang didapat The Blues. Gak mau disalahkan begitu saja, Potter lantas membandingkan dirinya dengan sejumlah pelatih lain seperti Jurgen Klopp, Josep Guardiola, hingga Mikel Arteta.
Potter sejatinya ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada September 2022. Namun, dalam delapan pertandingan terakhir di semua ajang, Chelsea hanya menang dua kali.
Posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris 2022/2023 pun terjerembab di urutan ke-10. Maka dari itu, banyak pihak yang meragukan kelanjutan karier Potter bersama klub asal London Barat tersebut.
Menyikapi hal ini, Potter menerangkan bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Apalagi, waktunya di Chelsea juga sempat terpotong dengan perhelatan Piala Dunia 2022.
"Saya sudah berada di sini selama empat bulan. Sementara selama lima, enam minggu di antaranya digunakan untuk sepak bola internasional,” kata Potter, dilansir dari Goal International, Sabtu (7/1/2023).
Baca Juga: Real Madrid Inginkan Jude Bellingham? Carlo Ancelotti Beri Jawaban
Potter sadar bahwa tekanan sebagai pelatih Chelsea itu besar untuk bisa segera mendapat hasil terbaik. Chelsea sejatinya sudah dikenal sebagai klub yang berani memecat pelatih jika memang gagal mendapat hasil memuaskan.
Meski begitu, ia berharap bisa diberi kesempatan seperti Klopp dan Guardiola. Saat awal mereka datang ke Liverpool dan Manchester City, klub gak langsung mendapat gelar. Klopp dan Guardiola disebutnya juga butuh waktu untuk meracik strategi terbaik.
Baca Juga: Liburan Ke Amerika, Kylian Mbappe Ketemu Kembarannya
“Saya pikir Pep butuh waktu setahun sebelum mereka memenangkan apa pun, dan jelas Mikel (Arteta) dan Jurgen (Klopp) membutuhkan sedikit waktu. Tapi jelas itu mungkin berbeda bagi saya, untuk beberapa alasan,” sebut Graham Potter.
“Tapi saya tidak memberi skala waktu untuk itu. Saya tahu tanggung jawab yang kita miliki di sini. Kami mengalami transisi besar-besaran, masalah dalam hal cedera tidak membuatnya mudah untuk menjadi stabil, tapi ini semacam bla, bla, bla bukan? Orang ingin melihat hasil,” sambungnya.
