Tragedi Kanjuruhan semakin mencoreng muka sepak bola Indonesia dengan meninggalnya ratusan orang. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, lantas menuntut sejumlah hal terhadap PSSI.
Menpora Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem kompetisi yang ada sekarang. Sebagaimana diketahui, banyak yang mengeluhkan soal jadwal pertandingan karena digelar terlalu malam.
“PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem yang ada sekarang ini. Dengan evaluasi ini, kita akan mendapatkan satu cara yang terbaik,” kata Menpora Amali, dilansir dari laman resmi Kemenpora, Senin (3/10/2022).
Tragedi Kanjuruhan terjadi dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022-2023. Pertandingan tersebut dimulai pukul 20.00 WIB, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan, Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Digelar Tanpa Penonton
Padahal, sebelumnya pihak kepolisian dan Arema FC sudah meminta agar pertandingan dimainkan sore hari. Sebab, hal tersebut akan meminimalisir risiko jika terjadi kerushan.
Benar saja, kerusuhan tercipta ketika suporter Arema FC menyerbu masuk lapangan usai wasit meniup peluit panjang. Mereka pasalnya ingin meluapkan rasa kesalnya lantaran kecewa Singo Edan tumbang 2-3 dari Persebaya.
Keadaan menjadi semakin chaos ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke tribun penonton. Pada akhirnya, lebih dari 130 orang dikabarkan meninggal dunia.
Menpora Amali percaya PSSI akan berbenah dan menciptakan iklim kompetisi yang kondusif bagi semua pihak. Ia pun mengucapkan rasa belasungkawanya kepada para korban.
Baca Juga: Media Asing Ikut Soroti Tragedi Kanjuruhan yang Sebabkan 130 Orang Meninggal Dunia
“Tentu kita percaya PSSI akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyuguhkan setiap pertandingan dengan sebaik-baiknya. Namun musibah ini tidak terelakkan. Dan kita turut berduka cita yang mendalam sembari kita menangani dengan baik apa yang sudah terjadi ini,” jelasnya.
