Granit Xhaka mengaku sudah melupakan perselisihannya dengan suporter Arsenal. Gelandang 27 tahun itu hanya ingin menatap sisa Liga Inggris musim ini dengan optimistis.
Xhaka sempat dikritik oleh penggemar Arsenal usai The Gunners diahan imbang Crystal Palace 2-2 di Stadion Emirates dalam Liga Inggris, Oktober 2019.
Atas kritikan itu, dia marah kepada fans yang menganggap dirinya telalu lama meninggalkan lapangan saat diiganti.
Saat itu Xhaka memberikan isyarat dengan menaruh tangannya di telinganya dan berteriak-teriak sebelum akhirnya melepas kaus dan membantingnya ke tanah.
Aksinya itu lantas membuat dirinya dicopot sebagai kapten Arsenal oleh Unai Emery ketika masih menjabat sebagai pelatih Arsenal.
"Siulan-siulan terhadapku itu, kebencian ini, hal itu adalah sesuatu yang baru untukku," ungkap Xhaka kepada Sport 1, yang dikutip Evening Standard. "Apa yang sudah terjadi, sudah terjadi. Anda tidak bisa membatalkannya. Mungkin itu cuma sebuah kesalahpahaman saja dan kedua pihak bereaksi berlebihan."
"Tapi hal itu sudah kulupakan, Anda harus melihat ke depan sekarang. Memotivasi diri sendiri secara positif di situasi seperti ini dan tidak bisa membayangkan hal-hal yang negatif."
Xhaka sempat punya opsi untuk merapat ke Hertha Berlin di bursa Januari lalu. Namun dia masih ingin bertahan seiring hubungannya membaik dengan para fans.
"Perselisihan itu tidak lagi menjadi masalah buatku. Ya memang saat itu ada kontak dan juga tawaran, tapi akhirnya kan aku memilih tetap di London," kata Xhaka.
"Setelah 3,5 tahun aku tidak ingin membatalkan apa yang sudah kubangun di sini. Sekarang aku fokus dengan seluruh kekuatan dan motivasi dan berharap kami bisa segera kembali ke lapangan."
