Lazio sempat bersaing ketat dengan Juventus di puncak klasemen Serie A dengan hanya selisih satu poin saja. Namun sejak Serie A dilanjutkan kembali, performa Lazio menurun sampai akhirnya tercecer ke posisi empat.
Sebelum Serie A ditangguhkan akibat pandemi virus Corona pada Maret lalu, Lazio sempat menempel Juventus dengan hanya selisih satu poin.
Namun virus Corona yang mewabah di Italia membuat peluang Lazio merebut scudetto dari Juventus sirna.
Di laga pertamanya selepas lockdown, Lazio langsung kalah 2-3 dari Atalanta. Lalu di enam pertandingan berikutnya, Lazio hanya dua kali menang, dengan menelan tiga kekalahan.
Dengan hasil buruk itu, posisi Lazio langsung turun peringkat empat dengan 69 poin dari 33 laga. Selisih poin Lazio dengan Juventus cukup jauh yakni delapan poin.
Juru bicara Lazio Arturo Diaconale sepakat dengan anggapan bahwa pandemi dan lockdown merusak momentum tim.
"Saya sepenuhnya setuju dengan hal itu. Pandemi menggusur Lazio dari jalur mulus yang sempat dilalui di liga. Juventus punya para juara hebat yang bisa mengatasi situasi apapun," ungkapnya seperi dikutip Football Italia.
"Mereka selalu berhasil, bahkan ketika mereka tidak tampil baik. Itulah keuntungan besar yang mereka punya dari para rival. Ketike mereka sedang panas, mereka tak tertandingi, tapi juga tidak satupun lawan memulai laga dalam posisi sudah kalah."
"Dalam hal rencana permainan, Lazio punya kesempatan untuk mengulang hal-hal indah yang sudah ditunjukkan musim ini," tandasnya.
Di pertandingan berikutnya, Lazio akan berkunjung ke markas Juventus di Allianz Stadium, Selasa (21/7/2020) dini hari WIB dalam lanjutan Liga Italia.
