Awer Mabil, Calon Bintang Australia di Piala Dunia 2022 yang Lahir di Kamp Pengungsian

- Kamis, 10 November 2022 | 15:45 WIB
Pemain andalan Timnas Australia, Awer Mabil. (Instagram/@awermabil10)
Pemain andalan Timnas Australia, Awer Mabil. (Instagram/@awermabil10)

Tim nasional (Timnas) Australia menjadi salah satu tim yang bakal tampil di putaran final Piala Dunia Qatar 2022. Ya, skuad berjuluk Socceroos itu bakal menjadi salah satu wakil zona AFC dalam pesta sepak bola terakbar di dunia tersebut.

Timnnas Australia sendiri sudah mengumumkan 26 pemain yang akan dibawa oleh pelatih Graham Arnold untuk tampil di Piala Dunia Qatar 2022. Dari 26 pemain itu, terdapat satu sosok yang menarik untuk dibahas.

Dia adalah Awer Mabil, pemain berposisi sebagai winger kiri akan menjadi tumpuan lini depan Timnas Australia di Piala Dunia Qatar 2022. Meski membela Timnas Australia di Piala Dunia Qatar 2022, Mabil ternyata bukan warga yang lahir di Negara Kangguru tersebut.

Mabil merupakan pesepakbola yang lahir di kamp pengungsian Kenya, setelah kedua orang tuanya kabur dari Sudan Selatan, karena perang yang berkecamuk di negara tersebut selama bertahun-tahun.

Dengan fakta tersebut, masa kecil Mabil lebih banyak dihabiskannya di kamp pengungsian. Keluarga Mabil baru pindah ke Australia ketika sang pemain berusia 10 tahun.

Mabil pun lantas menceritakan momen saat dirinya beserta keluarganya pertama kali mendaratkan kaki di Australia. Pemain yang kini berusia 27 tahun tersebut mengaku mendapatkan kesulitan, lantaran tak begitu fasih berbahasa Inggris.

Baca Juga: Peta Persaingan Grup F Piala Dunia 2022, Belgia Bakal Mendominasi?

"Awalnya sulit, karena kami datang ke sini dan tidak berbicara Bahasa Inggris sama sekali. Saya suka berbicara dengan orang," ucap Mabil, seperti Indozone sadur dari Metro, Kamis (10/11/2022).

"Namun, saya tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Jadi, itu aneh. Saya adalah anak yang pemarah pada awalnya, yang selalu merasa marah dengan segala situasi," sambungnya.

Kehidupan sosial Mabil di Australia mulai membaik kala dirinya mengenal sepak bola. Bahkan Mabil tidak memungkiri jika sepak bola merupakan penyelamat dalam kehidupan barunya tersebut.

"Jika saya tidak bermain sepakbola, saya tidak akan mendengarkan dan tidak peduli siapa yang berbicara. Sepakbola seperti penyelamat bagi saya. Dan, itu adalah cara saya bisa berkomunikasi," katanya.

Baca Juga: FIFA 23 Ramal Timnas Argentina Jadi Jawara Piala Dunia 2022 di Qatar

Semenjak saat itu, Mabil pun mulai menekuni olahraga sepak bola. Dimulai dari St Augustines berlanjut ke Playford City, Salisbury East Junior Soccer Club, SA NTC dan pada akhirnya bergabung dengan akademi Adelaide United.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X