Manchester City saat ini terancam hukuman berat karena dituduh oleh pihak Premier League melakukan lebih dari 100 pelanggaran keuangan. Pelatih Man City, Josep Guardiola, lantas buka suara terkait kondisi klubnya tersebut.
Sebenarnya bukan kali ini saja Man City dituding melakukan pelanggaran Financial Fair Play (FFP). Pada 2020 mereka pernah berada di posisi yang sama ketika dicurigai oleh UEFA.
Kedati demikian, ketika itu Man City mampu terhindar dari hukuman setelah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Guardiola pun meyakini kalau kali ini Man City juga akan bebas dari apa yang dituduhkan Premier League.
Meski begitu, Guardiola tak memungkiri bahwa ada sejumlah klub yang menginginkan Man City dihukum. Ia masih ingat klub-klub mana saja yang saat itu menginginkan Man City dicoret dari gelaran Liga Champions.
Baca Juga: Son Heung-min Kembali Jadi yang Terbaik di Asia, Kalahkan Bintang Arsenal!
"Sementara kami menunggu UEFA menjatuhkan hukuman terhadap kami, sembilan tim - Burnley, Wolves, Leicester, Newcastle, Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester United, Liverpool, Chelsea - menginginkan City keluar dari Liga Champions. Mereka menginginkan posisi itu,” kata Guardiola, dikutip dari Sport Bible, Sabtu (11/2/2023).
Jika pada persoalan kali ini Man City dinyatakan bersalah, maka sejumlah sanksi berat sudah menanti mereka. Di antaranya adalah pengurangan poin dalam ajang Liga Inggris 2022/2023.
Baca Juga: Diisukan Bakal Tinggalkan Man City, Ini Jawaban Pep Guardiola
Man City sejatinya tengah bersaing dengan Arsenal dalam perebutan gelar musim ini. Maka dari itu, jika poin mereka dikurangi maka itu akan sangat merugikan.
Selain itu, Man City juga terancam kehilangan gelar Liga Inggris yang mereka menangkan sejak 2009. Pasalnya, Premier League mencurigai Man City mulai melakukan pelanggaran finansial sejak tahun tersebut.
