Menangis, Bos Arema Juragan 99 Siap Tanggung Jawab dan Terima Sanksi Tragedi Kanjuruhan

- Senin, 3 Oktober 2022 | 15:16 WIB
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 menangis saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 menangis saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Presiden klub Arema FC, Juragan 99 alias Gilang Widya Pramana mengaku siap bertanggung jawab penuh dan menerima sanksi atas insiden maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dalam konferensi pers di kantor Manajemen Arema di Malang, Senin (3/10/2022), Gilang tak kuasa menahan tangis saat berbicara kepada awak media.

"Saya siap bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada korban, masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa keluarga besar Aremania pada 1 Oktober 2022," kata suami dari Shandy Purnamasari itu dikutip dari Antara.

Baca Juga: Dear Suporter Indonesia! Belajar Sabar dari Fans MU, Kalau Kalah Pulang Aja dari Stadion

Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Gilang memberikan bantuan, santunan dan semangat kepada keluarga korban meski tidak bia mengembalikan nyawa yang melayang.

-
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 menangis saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

"Kami datang memberikan bantuan, santunan dan semangat kepada mereka," ujarnya.

Selain itu,  Gilang menegaskan, Arema FC siap menerima sanksi apapun dari PSSI ataupun pemerintah.

Baca Juga: Potret Doa Bersama di Stadion Gajayana untuk Para Korban Tragedi Kanjuruhan

"Saya siap menerima apapun. Sanksi apapun yang akan didapatkan. Saya tidak ada maksud mencari uang. Selama jadi presiden tidak ada satu rupiah masuk ke rekening. Maka tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang. Semoga jadi pelajaran dan diambil hikmah," tandasnya.

Sepak bola Indonesia berduka menyusul tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai Derby Jawa Timur antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Kericuhan bermula saat suporter Arema FC, Aremania, dilaporkan merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan untuk mengurai massa, tapi justru membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas hingga meregang nyawa.

Polri mengonfirmasi, Minggu (2/10/2022) total jumlah korban meninggal dalam insiden Kanjuruhan 125 orang.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X