Klub Liga Premier menjadi marah setelah dilaporkan diberitahu oleh Twitter bahwa emoji monyet tidak melanggar aturan platform tentang rasisme.
Beberapa pesepakbola justru mengaku menderita atas pelecehan rasial di media sosial dalam beberapa pekan terakhir termasuk trio Manchester United Marcus Rashford, Anthony Martial dan Axel Tuanzebe.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (5/2/2021), beberapa klub papan atas menandai tweet yang jelas-jelas menyinggung dimana emoji monyet digunakan dengan cara yang penuh kebencian ke Twitter.
Namun mereka tercengang ketika diberi tahu bahwa postingan tersebut tidak melanggar peraturan situs web dan justru dianggap emoji biasa.
Baca juga: Salut! Tukang Parkir ini Selamatkan Pengendara Motor yang Rem Blong di Jalan Turunan
Seorang pengguna - yang diduga menyebut sejumlah pemain di klub Liga Premier sebagai 'monyet sialan' - melihat akun mereka terkunci tetapi memiliki 'opsi untuk mengambil tindakan yang kami minta agar akun mereka tidak terkunci'.
Sementara itu, Polisi Manchester sedang menyelidiki pelecehan yang ditujukan pada pemain United, sementara klub Old Trafford telah menawarkan dukungan mereka kepada bintang yang menjadi sasaran.
Di sisi lain, Roman Abramovich menulis surat kepada para pemain Chelsea tentang masalah tersebut menyusul pelecehan yang ditujukan kepada Reece James, sementara Kepolisian Hampshire sedang menyelidiki setelah pemuda Southampton Alex Jakewitz menjadi sasaran troll rasis setelah kartu merahnya melawan United.
Humanity and social media at its worst. Yes I’m a black man and I live every day proud that I am. No one, or no one comment, is going to make me feel any different. So sorry if you were looking for a strong reaction, you’re just simply not going to get it here ????????
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) January 30, 2021