Pandemi virus corona telah mengubah semuanya. Rangkaian jadwal pertandingan Liga Champions yang telah disusun rapi kini harus berantakan. Bahkan lokasi pertandingan final yang sudah ditetapkan harus dibatalkan begitu saja.
Seharusnya, final Liga Champions musim ini digelar di Istanbul pada 30 Mei 2020. Sayang, karena wabah corona yang makin meluas, memaksa UEFA untuk mengundurkan jadwal pertandingan final.
Sesuai rencananya, final Liga Champions akan digelar pada akhir Agustus mendatang dan tetap berlokasi di Istanbul. Namun di sisi lain, UEFA juga melihat negara-negara Eropa yang paling siap dalam penanganan corona.
Meski belum dipastikan, kemungkinan besar final Liga Champions pada akhir Agustus nanti batal dihelat di Istanbul. Sebab, UEFA saat ini tengah mencari solusinya dan memantau negara Eropa mana saja yang sangat baik dalam penanganan virus corona.
Ada beberapa skenario yang dikonsepkan, salah satu yang paling realistis adalah UEFA harus memilih satu negara, semua tim dikumpulkan dan memulai babak perempat final di negara tersebut hingga memasuki babak final.
Terkait hal itu, UEFA akan membahasnya pada pertemuan besar yang akan dihelat pada 17 Juni 2020 mendatang. Meski belum terdengar agenda apa saja yang akan dibicarakan, namun yang pasti salah satunya terkait pemilihan lokasi final.
Sebelum pertemuan itu digelar, walikota Madrid, Jose Luiz Martinez, mencoba mengajukan diri kotanya. Sang walikota sangat yakin Madrid lebih layak menjadi tuan rumah final Liga Champions ketimbang kota-kota Eropa lainnya.
"Saya tahu masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan dan saya ingin mengumumkan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung penyelenggaraan final Liga Champions di Madrid," ungkap Martinez dikutip dari Marca.
