Setelah sembilan bulan menganggur pasca menangani klub Prancis, AS Monaco, Thierry Henry akhirnya kembali menemukan klub yang memerlukan jasa kepelatihannya.
Pasca pelatih bertangan dingin, Remi Garde, Montreal Impact memang terombang ambing tanpa pelatih berkualitas sejak bulan Agustus lalu.
Sosok pelatih asal Kolombia, Wilmer Cabrera yang ditunjuk sebagai suksesornya tidak mampu membawa Montreal Impact ke jajaran atas liga. Sampai akhirnya kegagalan di Audi 2019 MLS Cup Playoffs menjadi pemicu pemecatannya.
Tak berapa lama setelah kehilangan Wilmer, jajaran manajemen pun akhirnya resmi menunjuk Thierry Henry sebagai pemegang komando kepelatihan klub selama dua musim.
"Kami sangat senang bisa mengumumkan perekrutan salah satu legenda ini. Henry akan memberikan energi baru dalam tim kami," kata Presiden Montreal Impact, Kevin Gilmore.
Atmosfer MLS bukanlah sesuatu yang baru bagi Henry. Sebelumnya saat ia masih aktif bermain, mantan legenda Arsenal ini pernah menghabiskan sisa karier profesionalnya di New York Red Bulls selama 4 musim.
"Sebuah kehormatan untuk melatih Montreal Impact dan kembali ke MLS. Saya sangat mengenal liga ini, di sini saya memiliki sejumlah momen menyenangkan," ujar Henry.
Kendati terbilang sukses sebagai pemain namun kiprah kepelatih Henry masih perlu diuji. Pasalnya kala menangani AS Monaco, Henry pernah memiliki kenangan buruk yaitu dipecat saat masih seumur jagung menangani klub asal Prancis tersebut.
