PSSI Ingin Aturan Pemain Naturalisasi Diperketat, Klok hingga Lilipaly Curhat di Medsos

- Senin, 6 Maret 2023 | 20:02 WIB
Logo PSSI (PSSI)
Logo PSSI (PSSI)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan pihaknya mendorong agar setiap klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia diperkuat maksimal satu pemain naturalisasi. Hal ini disampaikan Erick merupakan hasil dari Sarasehan Sepak Bola di Surabaya, Sabtu (4/3/2023).

"PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain," ujar Erick sebagaimana dilansir Antara, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: PSSI Ubah Nama Liga 1 dan Liga 2 di Musim Depan, Jadi Apa Nih?

Menteri BUMN itu berucap, selain memberikan kesempatan kepada pemain lokal, pembatasan jumlah pemain naturalisasi juga untuk menegakkan keadilan di kompetisi.

Namun, Erick menegaskan bahwa kebijakan tersebut baru sebatas usulan dan masih akan dibicarakan dengan pihak-pihak terkait.

"Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama dan belum tuntas," kata mantan Presiden klub Liga Italia Inter Milan itu.

Baca Juga: Hasil Sarasehan Sepakbola Nasional: Liga 2 Digelar November 2023

Sementara terkait pemain asing, Erick menyebut bahwa klub-klub sepakat kompetisi Liga 1 Indonesia 2023-2024 menggunakan skema 5+1. Artinya, setiap tim bisa diperkuat maksimal lima pemain asing non ASEAN dan satu pemain impor dari kawasan ASEAN.

Respon Pemain Naturalisasi

Mendengar wacana tersebut, sejumlah pamin naturalisasi pun buka suara. Melalui media sosialnya Marc Klok menyinggung hak dirinya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang seharusnya memiliki hak sama dengan lainnya.

"Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama," ujar Klok dalam cuitan akun twitternya.

Kritikan juga datang dari pemain Bali United, Ilija Spasojevic. Dia menilai wacana aturan baru ini bertentangan dengan semangat para pemain sepakbola. 

Pemain berdarah Serbia Montenegro itu pun berharap PSSI dapat mempertimbangkan kembali peraturan itu sehingga Liga Indonesia dapat berjalan dengan adil dan inklusif.

"Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini. Kami berharap semua pihak dapat mempertimbangkan kembali peraturan ini dan membuat kompetisi yang adil serta inklusif untuk semua pemain," tulis dia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X