Marcus Rashford mengklaim dirinya menjadi sasaran setidaknya 70 penghinaan rasial dari media sosial termasuk dari seorang guru matematika setelah timnya kalah dari Villarreal.
Rashford bermain di final Liga Europa, yang membawa adu penalti setelah bermain imbang 1-1. Pemain Inggris itu melakukan tendangan penalti tetapi berakhir dengan patah hati karena kiper David de Gea gagal melakukan tendangan penentu.
Hal tersebut membuat Man United harus menjalani musim tanpa trofi lagi. Sementara itu, terakhir kali mereka berhasil membawa tropi pada Liga Europa 2017.
Baca juga: Pria Ini Kaget dengan Pesan di Kursi Toilet, Wanita yang Ditidurinya Ternyata Punya Pacar
"Setidaknya 70 penghinaan rasial di akun sosial saya dihitung sejauh ini. Bagi mereka yang bekerja untuk membuat saya merasa lebih buruk dari yang sudah saya lakukan, semoga berhasil," tulisnya melalui akun Twitternya.
At least 70 racial slurs on my social accounts counted so far. For those working to make me feel any worse than I already do, good luck trying ????????
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) May 26, 2021
"Saya lebih marah karena salah satu pelaku yang meninggalkan gunung emoji monyet di DM saya adalah seorang guru matematika dengan profil terbuka. Dia mengajari anak-anak! Dan tahu bahwa dia dapat dengan bebas melakukan pelecehan ras tanpa konsekuensi…" terangnya.
I’m more outraged that one of the abusers that left a mountain of monkey emojis in my DM is a maths teacher with an open profile. He teaches children!! And knows that he can freely racially abuse without consequence…
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) May 27, 2021