Inter Milan baru saja mendatangkan salah satu pemain yang sedang galau di Tottenham Hotspur, Christian Eriksen.
Rumor kepergian Eriksen dari Tottenham Hotspur sebenarnya sudah beredar kencang sejak awal musim ini.
Beberapa tim dijagokan akan menjadi pelabuhan berikutnya pemain 27 tahun itu, sebut saja seperti Real Madrid, PSG hingga Manchester United.
Karier moncer yang diperlihatkan Eriksen bersama Tottenham Hotspur, memang menjadi daya tarik tersendiri bagi klub-klub peminatnya. Namun sayang, tarik ulur kencang yang dilakukan Tottenham Hotspur menjadikan sang pemain gagal pindah ke klub yang lebih besar.
Kegagalan transfer itu membuat performa sang pemain mulai menurun di musim ini, ia pun mulai tak dapat tempat utama di tim.
Namun kini di bursa transfer musim dingin, Eriksen mendapat darahnya kembali setelah klub raksasa Italia, Inter Milan menebus bandrolnya dengan harga 20 juta poundsterling atau sekitar Rp354,8 miliar, dengan durasi kontrak hingga 2024 dan gaji sebesar 9 juta euro atau sekitar Rp135 miliar per musim.
Dengan durasi kontrak panjang, Eriksen diharapkan dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya bersama Inter Milan. Tapi tunggu dulu. Di masa lalu, tim berjuluk La Beneamata ini punya catatan minor dengan pemain asal Denmark.
Sebelum Eriksen ada tiga pemain asal Denmark yang dinilai gagal memberikan penampilan terbaiknya bersama Inter Milan, siapa saja mereka? berikut daftarnya.
Thomas Helveg
Inter Milan merekrut Thomas Helveg usai sang pemain mencatatkan penampilan gemilang bersama AC Milan.
Bersama AC Milan, Helveg berhasil memberikan gelar Scudetto 1998/99, Coppa Italia 2002/03 dan gelar Liga Champions di musim yang sama.
Sayangnya capaian mentereng ini tidak berhasil diulangi Helveg bersama Inter Milan. Selama semusim membela Inter Milan, Helveg hanya bermain sebanyak 23 penampilan tanpa mencetak satu gol pun.
Ia pun hanya bertahan semusim di sana sampai akhirnya hijrah ke tim kecil Liga Inggris, Norwich City.
Patrick Olsen
Pemain jebolan akademi Inter Milan ini awalnya diprediksi menjadi salah satu pemain dengan prospek cemerlang.
Sayangnya ketika promosi ke tim senior, ia gagal menjawab optimisme publik dengan tak satu pun mencatatkan penampilan.
