Kemenpora Nilai Indonesia Tertinggal dari Malaysia Soal Pembinaan Berjenjang

- Rabu, 16 Desember 2020 | 00:57 WIB
Sejumlah peserta mengikuti kompetisi juggling di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (5/12/2020). (photo/ ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Sejumlah peserta mengikuti kompetisi juggling di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (5/12/2020). (photo/ ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Raden Isnanta selaku Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menilai Indonesia tertinggal dari tetangga serumpunnya, Malaysia, soal pembinaan sepak bola berjenjang.

Raden Isnanta dalam webinar yang dilansir ANTARA, Selasa (15/12) , mengatakan proses pembinaan di Malaysia terukur dan sudah dimulai dari tingkatan usia U-13 hingga U-18. Sementara Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Indonesia dimulai sejak usia 16-18 tahun.

Baca juga: Ananda Soebandono Ceritakan Masa Kelam Tak Dianggap Keluarga Usai Pindah Agama

"Kita ingin kembangkan diklat-diklat di 34 provinsi, yang sudah ada baru diklat umur SMA, ini yang namanya berjenjang belum jalan, harusnya minimal usia 13 tahun. Malaysia udah nyontek kita saat punya PPLP Ragunan, Sekarang Malaysia punya PPLP usia 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 tahun," kata dia.

Menurut Raden Isnanta, dengan dimilikinya diklat di berbagai usia maka Malaysia menjadi salah satu negara yang siap berkompetisi. Di samping itu, federasi Malaysia sudah memiliki turnamen di berbagai tingkatan usia yang berjalan secara teratur.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X