Michael Bradley Ungkap Alasan Tidak Berlutut Saat Lagu Kebangsaan Kanada

- Sabtu, 29 Agustus 2020 | 15:44 WIB
Michael Bradley, kapten Toronto FC. (REUTERS/Kevin Sousa)
Michael Bradley, kapten Toronto FC. (REUTERS/Kevin Sousa)

Kapten Toronto FC, Michael Bradley menjelaskan mengapa dia tidak berlutut selama lagu kebangsaan Kanada pada pertandingan kontra Montreal Impact, Jumat (28/8/2020).

Sebelum laga berlangung, 21 pemain lainnya berlutut saat lagu dimainkan, namun Bradley mempertahankan posisinya.

Pasca insiden penembakan pria kulit hitam, Jacob Blake oleh polisi, para pesepakbola berlutut dalam solidaritas gerakan 'Black Lives Matter' saat lagu kebangsaan dikumandangkan.

Bradley kemudian mengungkapkan bahwa dia mengambil pendirian itu setelah pemikiran yang cermat.

Tentu saja bukan karena dia tidak mendukung kasus rasisme yang merajalela.

“Percakapan dan retorika yang telah dibuat seputar keputusan orang-orang untuk melakukan protes damai dengan berlutut, dirancang oleh orang-orang yang tidak menginginkan perubahan, untuk menjauh dari percakapan nyata yang kita semua butuhkan setiap hari," katanya dikutip dari Goal.

"Mereka menginginkan retorika yang memecah belah, penuh kebencian, percakapan di mana tidak ada nuansa, tidak ada jalan tengah."

"Jadi bagi saya, saya akan selalu menjadi suara yang kuat untuk kesetaraan ras dan saya akan terus mencoba melakukan semua yang saya bisa untuk menggunakan platform yang saya miliki untuk membicarakan hal-hal yang saya yakini penting."

“Saat melihat masyarakat saat ini, sungguh menyedihkan melihat rasisme sistemik yang masih ada setelah ratusan tahun. Ketidakadilan sosial. Kebrutalan polisi. Semuanya harus diakhiri."

Sebelumnya olahraga di dunia, terutama Amerika Utara, mengalami pemogokan pemain usai franchise NBA Milwaukee Bucks menolak bermain sebagai protes atas penembakan Jacob Blake, yang ditembak 7 kali oleh polisi di Wisconsin pada hari Minggu.

NBA akan dilanjutkan pada hari Sabtu setelah 3 hari tanpa aksi.

Sementara permainan tenis 'Western & Southern Open di New York juga dihentikan menyusul keputusan mantan petenis nomor satu dunia WTA Naomi Osaka untuk tidak memainkan jadwalnya.

Lima pertandingan MLS ditunda pada hari Rabu sebagai akibat dari protes.

Asosiasi Pemain juga menawarkan dukungan kepada para pemain NBA dengan men-tweet: “Kami mendukung Anda. #JusticeForJacobBlake”

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bayar Uang Jaminan, Dani Alves Bebas dari Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:43 WIB
X