Fakta Baru Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Sebut Seluruh Pintu Stadion Terbuka

- Rabu, 12 Oktober 2022 | 16:28 WIB
Seorang suporter Arema FC (Aremania) berdoa di depan pintu tribun 12 Stadion Kanjuruhan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Seorang suporter Arema FC (Aremania) berdoa di depan pintu tribun 12 Stadion Kanjuruhan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap fakta baru terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut, berdasarkan video yang dimiliki Komnas Ham seluruh pintu stadion Kanjuruhan dalam kondisi terbuka saat tragedi tersebut terjadi. 

Kendati demikian, lanjut dia, pintu yang terbuka itu relatif kecil untuk dilewati banyak orang yang ingin keluar stadion secara bersamaan lantaran panik akibat gas air mata. 

“Berdasarkan video informasi dan keterangan yang diterima oleh Komnas Ham RI ditemukan bahwa kondisi pintu tribun terbuka meskipun yang dibuka adalah pintu kecil termasuk pintu tribun 10, 11, 12,13 dan 14,” kata Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Polri Disarankan Akui Gas Air Mata jadi Pemicu Jatuhnya Korban di Tragedi Kanjuruhan

Lebih lanjut, diungkapkan Anam, temuan soal pintu kecil stadion Kanjuruhan yang faktanya terbuka ini sekaligus membantah narasi-narasi yang menyebut pintu stadion dalam keadaan tertutup ketika mulai banyaknya gas air mata. 

“Kalau pintu yang kecil itu terbuka sebenernya sejak awal dan kami mengkonfirmasi dari berbagai video termasuk video yang tersebar di media di kasih caption bahwa pintunya tertutup padahal pintunya terbuka,” ungkapnya.

Anam menjelaskan, dari total ukuran pintu seluas sekitar dua meter atau 200 centimeter, yang terbuka hanya sekitar 150 centimter dengan tinggi pintu 180 centimeter.

Baca Juga: Polri Sebut Gas Air Mata Gak Sebabkan Kematian, DPR: Kan Udah Dilarang FIFA

"Ini (pintu yang dibuka) 75 cm, karena ada dua pintu yang dibuka, berarti 150 terus ada tiang tengah ini ada yang macet juga disini 180 itu tinggingnya itu yang dibuka ke luar," jelas Anam.

Akibat kecilnya lebar pintu yang terbuka, kata Anam, membuat massa berdesakan untuk dapat keluar stadion. Desak-desakan massa tersebut akhirnya membuat jatuhnya korban jiwa.

“Pintu-pintu ini terbuka, termasuk yang perdebatan di pubik yang pintu 13. Pintu 13 terbuka tapi kecil memang keluar masuknya gitu, sehingga memang di titik itulah sumbatan orang ga bisa bergerak, terus karena memang matanya pedas, sesak nafas dan sebagainya akhirnya banyak menimbulkan jatuh korban,” tandas Anam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X