Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta supaya publik tidak gaduh mengenai nasib Fahkri Husaini sebagai pelatih Timnas U-19. PSSI mengatakan ada peluang besar untuk mempertahankan Fakhri sebagai pelatih.
Fakhri memang telah selesai tugasnya usai membawa skuat Garuda Muda menang atas Korea Utara. Kemenangan itu membawa Indonesia menjadi juara Grup K di fase kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.
PSSI sendiri akan mengevaluasi kinerja Fakhri sebelum dirinya direkrut kembali. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.
"(Peluang) Besar, pasti. Tapi kami lihat perkembangan apa dia tetap di tim utama atau jadi asisten pelatih yang nanti pelatihnya lebih bagus. Tapi pasti itu. Atau mungkin dia terus bawa tim itu," kata Iwan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (16/11/2019).
"Kan kami lagi cari yang terbaik pelatih yang kelas dunia bisa dikombinasi sehingga kami lebih maju. Sekarang kan sedang merangkak," dia menambahkan.
Berakhirnya kontrak Fakhri sebagai pelatih timnas U-19 memang sempat menjadi spekulasi oleh mantan pesepakbola Indonesia, Rochy Putiray.
Menurutnya ada hal yang tak beres dari berakhirnya kontrak Fakhri bersama Garuda Muda. Terkait hal itu, Ketua PSSI meminta agar publik tak membesar-besarkannya.
"Tidak ada masalah, kenapa ada yang membesar-besar, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Masalah kontrak ya nanti kami evaluasi dulu, SEA Games belum selesai," ujar Iriawan.
"Begini, sepakbola kita ini akan maju, jangan diributkan seperti ini, publik harusnya dukung, Fakhri tidak bicara apa-apa, ribut. Tidak ada masalah. Kalau kontrak beliau membawa tim kita bagus, pastilah kami juga manusia akan menghargai jerih payah pelatih tersebut," Iwan Bule menegaskan.
