Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyatakan siap bertanggung jawab atas tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Hal tersebut ia sampaikan usai diperiksa TGIPF, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, (11/10/2022).
“Tentu kami sangat berduka dengan situasi ini, dan saya harus mempertanggungjawabkan apa yang saya pertanggungjawabkan,” kata Hadian Lukita kepada wartawan.
Baca Juga: Ngarep Tak Disanksi FIFA soal Kanjuruhan, Riyadh: Gas Air Mata Bukan Kebijakan Pemerintah
Lukita mengaku akan bertanggungjawab atas apa yang semestinya dipertanggungjawabkan.
“Saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang harus saya pertanggungjawabkan,” ucap Hadian Lukita.
Lebih lanjut, Lukita menuturkan, sejauh ini proses hukum terkait tragedi Kanjuruhan masih berjalan.
Dia berharap, tragedi tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak dan tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Baca Juga: 19 Orang Ajukan Perlindungan Terkait Tragedi Kanjuruhan, LPSK: Ada Tenaga Medis
“Proses masih berjalan dan mudah-mudahan bisa segera selesai dan tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini. Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita semua seluruh stakeholder sepak bola,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan 6 tersangka tragedi Kanjuruhan, Kamis 6 Oktober 2022. Salah satunya adalah Akhmad Hadian Lukita.
"Berdasarkan gelar dan bukti yang cukup maka ditetapkan saat ini enam tersangka. Pertama, saudara AHL (Akhmad Hadian Lukita) Dirut PT LIB, di mana tadi saya sampaikan, dia bertanggung jawab untuk memastikan verifikasi layak fungsi (stadion), tetapi persyaratan fungsi belum dicukupi," kata Sigit dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Kamis 6 Oktober 2022.
