Watford menjadi klub Liga Inggris terkini yang menyetujui pemangkasan gaji para pemain untuk membantu krisis keuangan klub akibat pandemi COVID-19. Sebelum Watford beberapa klub telah melakukannya.
Adapun klub-klub Liga Inggris yang telah melakukan penangguhan gaji pemain adalah Southampton, West Ham, dan Sheffield United. Sedangkan Arsenal melakukan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen.
Apabila musim ini gagal dituntaskan, klub-klub peserta Liga Inggris bisa mengalami kerugian mencapai satu miliar pound sterling atau sekitar Rp19 triliun.
"Hal itu memperlihatkan kesatuan yang kami tahu akan diapresiasi para pendukung kami dan komunitas Watford yang lebih luas, dan memperlihatkan kesadaran mengenai apa yang perlu dilakukan semua orang bersama-sama pada masa sulit ini," kata ketua Watford Scott Duxbury seperti dilansir AFP yang dikutip di Jakarta, Kamis.
"Kami boleh bangga karena para pemain mengambil langkah ini. Mereka menyadari peran yang dapat mereka mainkan dan tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk kebaikan klub," tambahnya.
Watford saat ini berada di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga Inggris sebelum kompetisi dihentikan akibat virus Corona.
Apabila musim ini bisa dilanjutkan, Watford berada di ambang batas masalah lain yakni hantaman ekonomi mereka berpeluang terdegradasi.
"Tidak seorang pun, di mana pun mereka bekerja, yang menyukai ide pemotongan gaji, maka ini hanya keputusan dengan menggunakan akal sehat dan level saling memahami yang bagus untuk melakukan penangguhan gaji dalam jangka pendek," kata kapten Troy Deeney.
"Detail-detail mengenai apa yang kami sepakati merupakan hal rahasia, namun kami sangat ingin membantu klub, tidak seorang pun dapat meragukannya," pungkasnya.
