Skuad Arema FC menjalani latihan pada Jumat (21/10/2022) dan didampingi oleh psikolog. Ini adalah latihan perdana tim berjuluk Singo Edan itu usai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).
Pendampingan oleh piskolog ini dilakukan karena dikhawatirkan para pemain masih memiliki trauma terhadap Tragedi Kanjuruhan. Maklum saja, tragedi itu sendiri pasalnya menewaskan orang.
Penyerang asing Arema FC, Abel Camara, bahkan mengungkapkan kalau ia melihat langsung ada korban yang meninggal dunia di ruang ganti pemain. Maka dari itu, pihak klub berusaha membantu para pemain untuk melewati trauma ini.
Pendampingan ini dirasa menjadi kebutuhan penting untuk beradaptasi dalam memulai proses berlatih dan beraktivitas sehari-hari secara normal. Salah satu psikolog yang mendampingi tim Arema FC, Dian Wisnuwardhani, lebih jauh membahas soal ini.
Baca Juga: Media Inggris Kecam Tindakan Presiden FIFA Fun Football dengan PSSI: Tuli, Gak Peka!
“Tim kami memberikan stabilisasi emosi dengan tujuan agar mereka tetap bisa dapat beraktivitas dan melakukan aktivitas rutin dan menjalani latihan,” kata Dian, dikutip dari laman Arema FC.
“Pendampingan psikologis dilakukan secara individual dan kelompok. Ini dilakukan selama dua minggu dan akan berlanjut sesuai dengan kebutuhan atlet saat ini,” sambungnya.
Baca Juga: TGIPF Rekomendasikan Pengurus PSSI Dirombak, Exco: Harus Melalui Statuta Dong!
Pendampingan ini diketahui sudah dilakukan sejak Kamis (20/10/2022). Sementara untuk gelaran Liga 1 2022/2023 sendiri sampai saat ini masih dihentikan.
