Faiq Bolkiah yang disebut-sebut sebagai pesepakbola terkaya dunia telah menemukan klub baru usai putus kontrak dengan tim Portugal, Madeiran Maritimo. Kini, keponakan Sultan Brunei Darussalam itu bergabung dengan tim papan atas Thailand, Chonburi FC.
Nama Faiq Bolkiah mulai dikenal di dunia sepak bola setelah dia menandatangani kontrak dengan akademi Southampton. Ia juga pernah bergabung dengan Arsenal dan Chelsea, sebelum menandatangani kontrak 3 tahun dengan Leicester City.
Faiq kemudian bergabung dengan Madeiran Maritimo setelah dilepas The Foxes musim panas lalu, tanpa membuat 1 penampilan pun. Namun, baru-baru ini Maritimo mengumumkan telah membatalkan kontrak pemain 23 tahun itu, usai gagal tampil untuk tim senior dan hanya bermain 2 kali untuk tim B.
Terbaru, Faiq diketahui bergabung dengan Chonburi FC seperti dikonfirmasi akun Instagram resmi klub, Jumat (24/12/2021).
Manajer Chonburi, Sasit Singtothong, menyambut baik kedatangan Faiq ke tim asuhannya. Dia mengatakan mereka merekrut sang pemain lantaran kualitasnya di lapangan, bukan karena latar belakangnya dari keluarga terpandang.
“Sangat menyenangkan bagi tim untuk memiliki pemain yang telah menjadi berita di seluruh dunia,” kata Sasit di situs resmi klub.
Baca Juga: Putus Kontrak dengan Klub Portugal, Keponakan Sultan Brunei Ini Jadi Pemain Gratisan
“Dia (Faiq) pesepakbola terkaya di dunia. Dia juga putra Jeffrey Bolkiah, adik bungsu Sultan Hasanal Bolkiah kerajaan Brunei dengan aset sekitar 20 miliar dolar AS. Tapi itu di luar lapangan. Karena kami memperhatikan pemain yang akan meningkatkan potensinya," katanya menyambung.
Lebih lanjut lagi, menurut Sasit, Faiq dapat menjadi opsi penyerang yang bagus untuk Chonburi, mengingat kemampuan dan pengalamannya menimba ilmu di Inggris.
Faiq pun kini menjadi salah satu pemain asing dalam skuad Chonburi, bersama dengan pemain internasional Malaysia dan mantan bek akademi Reading Junior, Eldstal.
Tim yang berbasis di kota Chonburi, Thailand, saat ini duduk di urutan ketiga klasemen sementara liga Thailand, 4 poin di belakang pemimpin, Buriram, setelah 15 pertandingan.
Chonburi telah memenangkan gelar liga Thailand untuk pertama kalinya pada tahun 2007. Namun sejak itu mereka finis sebagai runner-up pada beberapa kesempatan.
