Manajemen Borneo FC memastikan pembayaran gaji para pemain, pelatih, hingga staf tetap lancar meskipun pandemi Corona membuat klub-klub Liga 1 Indonesia mengalami gangguan finansial.
"Alhamdulillah (pembayaran gaji) lancar," ujar manajer Borneo FC Farid Abubakar saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya ketika kompetisi ditangguhkan, PSSI memberikan keringanan kepada klub-klub untuk membayarkan gaji pemain, pelatih dan staf sebesar 25 persen saja dari nilai kontrak sejak Maret.
Walau hanya 25 persen saja, tapi masih banyak klub yang kesulitan membayar karena para sponsor juga ikut terdampak pandemi virus Corona.
Di sisi lain, klub-klub juga mengandalkan pemasukan dari tiket, sehingga ketika kompetisi ditangguhkan otomatis mereka kehilangan pemasukan yang lumayan besar.
Borneo juga mulai membicarakan renegosiasi kontrak dengan para pemain dan staf, apalagi kompetisi direncanakan kembali digelar pada Oktober mendatang. Dengan adanya renegosiasi, sedikitnya bakal membantu meringankan beban klub.
"Memang kondisi sekarang terkait pandemi serba sulit, memaksa semua pihak harus beradaptasi. Karena sangat besar dampaknya terhadap finansial klub," kata dia.
Disinggung kapan akan mulai mengumpulkan pemain, Farid mengatakan masih mendiskusikan hal tersebut dengan jajaran manajemen sembari menunggu kepastian teknis Liga 1 dari PSSI dan operator.
"Masih dalam tahap komunikasi manajemen dan team pelatih," kata dia.
