Badan sepak bola Eropa alias UEFA menyatakan kasus handball yang tidak disengaja dalam upaya mencetak gol tidak dinyatakan sebagai pelanggaran di EURO 2020.
Sebelumnya, bulan Maret lalu, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), pembuat undang-undang sepak bola yang berbasis di Zurich, Swiss, telah mengubah aturan terkait handball.
Panitia EURO 2020 akan menerapkan undang-undang baru handball itu saat turnamen dimulai pada 11 Juni nanti.
Kepala wasit UEFA, Roberto Rosetti menyebut perubahan itu lebih selaras dengan slogan "the spirit of football".
Di Liga Premier musim lalu, kasus handball yang tidak disengaja oleh rekan setim pemain dalam upaya mencetak gol dianggap sebagai pelanggaran seperti gol kontroversial Fulham yang dianulir saat kekalahan Liga Premier mereka dari Tottenham pada bulan Maret lalu.
Dalam briefing pada hari Jumat (4/6/2021), Rosetti juga menekankan bahwa harus ada "bukti yang jelas" sebelum video asisten wasit (VAR) melarang gol yang diberikan oleh wasit di lapangan dan mengatakan bahwa pemirsa televisi hanya akan melihat garis "final" yang digunakan untuk keputusan offside.
"Sepak bola adalah tentang momen kontroversial dan tidak selalu mudah untuk menentukan garis intervensi untuk VAR kami," kata Rosetti dikutip dari BBC, Sabtu (5/6/2021).
"Kami ingin bukti yang jelas untuk melarang tujuan, itu saja. Untuk keputusan faktual kami ingin intervensi hanya jika itu jelas."
