Dituduh Pria Usai Selamatkan 2 Penalti, Kiper Timnas Wanita Iran Ini Mau Gugat FA Yordania

- Kamis, 18 November 2021 | 12:20 WIB
Penjaga gawang timnas wanita Iran, Zohreh Koudaei (Twitter/nypost)
Penjaga gawang timnas wanita Iran, Zohreh Koudaei (Twitter/nypost)

Penjaga gawang timnas wanita Iran, Zohreh Koudaei membantah keras tuduhan dari FA Yordania yang menyatakan dirinya berjenis kelamin pria usai menyelamatkan 2 tendangan penalti.

Asosiasi sepak bola Yordania itu menuntut pemeriksaan verifikasi gender dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terhadap Koudaei setelah pertandingan Iran kontra Uzbekistan September lalu.

Di pertandingan itu, kiper berusia 32 tahun tersebut menyelamatkan 2 tendangan 12 pass dalam kemenangan adu penalti 4-2 saat Iran mengamankan tempat di Piala Asia Wanita untuk pertama kalinya.

Koudaei pun angkat bicara mengenai tudingan FA Yordania tersebut dengan menegaskan dirinya wanita tulen dan berjanji akan melayangkan gugatan karena merasa terintimidasi.

"Saya seorang wanita. Ini adalah intimidasi dari Yordania. Saya akan mengajukan gugatan," kata Koudaei kepada outlet berita Turki, Hurriyet.

Baca Juga: Daftar 12 Negara Eropa Peserta Babak Play-Off Kualifikasi Piala Dunia 2022

"Saya akan menuntut Federasi Sepak Bola Yordania. Ini adalah intimidasi yang mereka lakukan," tambahnya.

Sementara itu, juru bicara AFC menolak untuk mengkonfirmasi apakah mereka sedang menyelidiki masalah tersebut.

"AFC tidak mengomentari penyelidikan dan/atau proses yang sedang berlangsung, baik aktual maupun potensial," bunyi pernyataan AFC.

Menurut penyiar Saudi Al Arabiya melalui Times, sebelumnya, gender Koudaei memang dipertanyakan. Namun, pelatih timnas wanita Iran, Maryam Irandoost menepis keraguan tersebut.

Maryam menekankan bahwa setiap pemainnya sudah dites hormon oleh staf medis sehingga tidak perlu diragukan.

"Staf medis telah dengan hati-hati memeriksa setiap pemain di tim nasional dalam hal hormon untuk menghindari masalah dalam hal ini, jadi saya memberi tahu semua penggemar untuk tidak khawatir," beber Maryam.

Dia merasa tuduhan terhadap Koudaei itu hanya akal bulus Yordania yang mencari-cari kesalahan karena tidak terima kalah meski sebagai tim favorit.

"Tuduhan ini hanya alasan untuk tidak menerima kekalahan melawan tim nasional wanita Iran. Tim Yordania menganggap diri mereka sebagai favorit besar untuk lolos. Dan ketika mereka kalah, wajar untuk mencari bantuan dengan alasan palsu, dan untuk melarikan diri dari tanggung jawab atas kegagalan ini," ujarnya.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X