Pemain sayap Makedonia Utara, Ezgjan Alioski mempunyai kisah hidup yang berliku sebelum berkarir di dunia sepak bola.
Bintang Leeds itu dulunya harus berjuang mengatasi kemiskinan sebelum kini menjadi pemain sepak bola profesional dan mampu berbicara 6 bahasa.
Alioski yang membela Makedonia Utara di EURO 2020 ini mencetak gol pertama kalinya di turnamen besar dalam kekalahan 2-1 dari Ukraina.
Alioski tampil perdana di EURO setelah musim yang mengesankan di Elland Road, mencetak 3 gol dan membuat 3 assist di musim debutnya di Liga Premier.
Karirnya dimulai pada usia 11 tahun ketika ia bergabung dengan akademi tim Swiss Young Boys pada tahun 2003, lalu menanjak sebelum mendapatkan kesempatan di U23 7 tahun kemudian.
Namun, setelah mencetak 4 gol dalam 57 penampilan dari bek kiri, ia disuruh keluar dari klub.
“Berne mengatakan kepada saya bahwa saya tidak cukup baik untuk sepak bola profesional, setelah saya menghabiskan 10 tahun di akademi mereka," kata Alioski pada The Sun.
"Saya sangat sedih dan kecewa. Kebanyakan orang akan memilih untuk melakukan sesuatu yang lain, tetapi saya menolak untuk membicarakan mimpi saya."
Setelah itu, Alioski mendapata kesempatan bermain di tim lapis kedua Swiss, tapi dia juga terpkasa berjuang di garis kemiskinan.
"Saya berlatih dengan ayah dan saudara laki-laki saya, dan untungnya FC Schaffhausen - saat itu di divisi 3 Swiss - memberi saya kesempatan."
“Saya tidak bisa hidup dengan apa yang klub bayarkan kepada saya. Orang tua saya harus mendukung saya."
"Mereka menyewakan sebuah flat kecil di Schaffhausen untuk saya, dan membelikan saya sebuah mobil kecil sehingga saya bisa pergi dan pulang dari pelatihan."
Setelah 3 tahun di Schaffhausen, musim 2016/17 yang menakjubkan bersama Lugano, dia menghasilkan 16 gol dalam 35 penampilan yang akhirnya membuat Leedss tertarik padanya.
Meski begitu, Alioski memetik beberapa pelajaran di sepanjang jalan karir sepak bolanya.
