Kicauan yang diunggah pesepakbola Arsenal berkewarganegaraan Jerman, Mesut Ozil di akun Twitternya menuai kecaman dari sejumlah warganet di China. Dalam cuitannya Ozil merujuk Daerah Otonomi Xinjiang, China.
Pemain berdarah Turki itu menyebut 'East Turkistan' atas Daerah Otonomi Xinjiang, China, yang banyak dihuni etnis minoritas Uighur.
Sejumlah netizen da penggemar di China menyayangkan cuitan itu karena menurut mereka, tak seharusnya pesepakbola mengurusi urusan dalam negeri China dengan menunjukkan dukungannya terhadap kelompok separatisme di Xinjiang.
Karena kecewa, beberapa penggemar Arsenal ada yang menyerukan pemboikotan terhadap Arsenal.
Menanggapi berita tersebut, Arsenal pun buka suara. Menurut klub papan atas Liga Inggris itu, apa yang disampaikan Ozil dalam cuitannya adalah pandangan pribadi.
Arsenal yang merupakan klub sepak bola menegaskan jika mereka tak mencampuri urusan politik.
Akan tetapi pernyataan yang dikeluarkan Arsenal dalam bahasa Mandarin itu belum mampu meredam amarah netizen. Mereka juga meminta Arsenal menulis permintaan maaf dalam bahasa Inggris di Twitter.
Ozil menjadi trending topik di Twitter China dengan 300 juta ulasan. Sejumlah netizen beramai-ramai mengidentifikasi akun Ozil di Weibo.
"Ozil Tieba" sebagai komunitas penggemar Ozil di China yang beranggotakan 100 ribu orang itu mengumumkan penutupan akun di Weibo beberapa saat setelah pesepak bola yang pernah mengantarkan Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil itu mengunggah kicauan di Twitternya.
"Demi kepentingan nasional, kegemaran apa pun seseorang tidak perlu diutarakan," demikian pernyataan komunitas tersebut.
