Setelah pamit dari Persib Bandung, Hariono kini menuju Pulau Dewata membela Bali United di Liga 1 musim depan.
Bergabung dengan Bali United merupakan sebuah berkah bagi gelandang bertahan berusia 34 tahun ini.
Di usia yang sudah tak muda lagi Hariono punya kesempatan besar memperbaharui CV-nya dengan berlaga di Liga Champions Asia atau Piala AFC.
Selain itu kariernya juga diprediksi akan membaik karena Bali United punya pelatih sekelas Stefano Cugurra Teco yang punya 'magis' ketika menyulap pemain yang sudah berumur untuk mendapatkan kembali sentuhan terbaiknya.
Sejak kemunculannya di Liga Indonesia dengan menukangi Persija Jakarta, coach Teco kerap memberikan jatah bermain yang layak kepada para pemain senior.
Menukangi Persija di tahun 2017, Teco langsung membuat terobosan dengan mendatangkan bek senior Maman Abdurahman dari Persita Tangerang.
Kendati kedatangan Maman ke Persija dinilai bukan langkah bijak mengingat sang pemain sudah melewati masa emasnya, namun coach Teco berhasil meyakinkan jajaran manajemen dan suporter Persija.
Di tangan Teco, Maman kembali mendapat sentuhan terbaiknya dan menjelma jadi palang pintu tangguh di lini pertahanan Persija.
Duetnya dengan Jaimerson Xavier berhasil mengantarkan gelar juara Liga 1 dengan catatan 63 kali bermain, 1 gol dan 1 assist.
Tidak hanya Maman, Teco juga berhasil mengubah mantan anak didiknya di klub Thailand Navy FC, Addison Alves.
Tiga tahun bahu membahu di Persija, Addison Alves berhasil dipoles dengan mencetak 15 gol dari 57 penampilan.
Pindah ke Bali United, Teco masih memberikan jam terbang layak kepada pemain senior sekelas Fadil Sausu dan Leonard Tupamahu.
Dengan ban kapten di lengannya, Fadil Sausu menjelma jadi tokoh sentral pengatur ritme permainan Bali United di lini tengah.
Pada musim ini catatannya pun tak kalah apik dengan dua gol dan enam assist, bahkan namanya masuk dalam 11 pemain terbaik Liga 1 musim 2019 versi PT LIB.
