Frustasi, Alvaro Morata Curhat Keluarganya Diteror karena Tampil Buruk Selama EURO 2020

- Jumat, 25 Juni 2021 | 16:04 WIB
Alvaro Morata, striker timnas Spanyol. (photo/REUTERS/DAVID RAMOS)
Alvaro Morata, striker timnas Spanyol. (photo/REUTERS/DAVID RAMOS)

Striker tim nasional Spanyol, Alvaro Morata merasa frustasi karena dia dan keluarganya diteror berupa ancaman pembunuhan menyusul penampilannya yang dianggap buruk selama EURO 2020.

Meskipun Spanyol meraih kemenangan 5 gol atas Slovakia, Rabu (23/6/2021), tapi Morata menuai kritikan lantaran kegagalannya mengeksekusi penalti saat pertandingan masih tanpa gol.

Alhasil, pemain 28 tahun itu mengaku bahwa dia tidak bisa tidur sejak hasil imbang Sabtu malam melawan Polandia di mana dia membuka skor tetapi menyia-nyiakan beberapa peluang emas.

Penyerang Juventus itu juga mengklaim bahwa istrinya Alice Campello dan 3 putranya yang masih kecil Alessandro, Leonardo dan Edoardo turut jadi bahan cercaan yang membuatnya merasa tersiksa.

Sebelumnya, banyak penggemar Spanyol juga sudah tidak percaya pada Morata yang memimpin barisan serangan La Furia Roja hingga mereka mengejeknya dengan nyanyian 'Morata, betapa buruknya Anda'selama pra-turnamen persahabatan melawan Portugal beberapa waktu lalu.

“Mungkin saya belum melakukan pekerjaan saya sebagaimana mestinya," ungkap mantan pemain Real Madrid itu pada stasiun radio Spanyol Cadena Cope.

“Saya mengerti bahwa saya dikritik karena saya belum mencetak gol, tetapi saya berharap orang-orang akan menempatkan diri mereka di tempat seperti menerima ancaman, untuk diberitahu bahwa anak-anak Anda harus mati."

"Saya tidak tidur sama sekali beberapa hari terakhir ini, karena adrenalin."

“Saya tidak tidur selama sembilan jam setelah pertandingan (Polandia) - saya mengerti kritik karena tidak mencetak gol, saya menerimanya. Saya berharap orang-orang akan menempatkan diri mereka pada posisi keluarga Anda yang menerima ancaman pembunuhan."

Meski begitu, kini setelah Spanyol lolos ke babak 16 besar EURO 2020, Morata bertekad untuk bangkit dan menjadikan kritikan sebagai pelajaran.

“Saya baik-baik saja, mungkin beberapa tahun yang lalu saya akan kacau. Saya telah menghabiskan beberapa minggu terisolasi dari segalanya. Saya sangat senang dan sangat termotivasi dengan mencapai babak 16 besar."

“Kami berbicara dalam pelatihan bagaimana sepakbola telah berubah, di EURO terakhir kami memulai dengan lebih baik dan kami tiba di Babak 16 dengan cara lain. Ini sepak bola dan saya senang, siapa pun yang tidak percaya, berarti tidak mengenal saya.”

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bayar Uang Jaminan, Dani Alves Bebas dari Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:43 WIB
X