Impian keponakan Sultan Brunei Darussalam, Faiq Bolkiah untuk berkarir di dunia sepak bola telah terbentur dengan keputusan klub Portugal, Madeiran Maritimo yang membatalkan kontrak sang pemain.
Nama Faiq Bolkiah mulai dikenal di sepak bola setelah dia menandatangani kontrak dengan akademi Southampton dan pernah bermain di Arsenal dan Chelsea sebelum menandatangani kontrak 3 tahun dengan Leicester.
Pemuda yang dijuluki pesepakbola terkaya di dunia itu kemudian bergabung dengan Madeiran Maritimo setelah dilepas The Foxes musim panas lalu tanpa membuat 1 penampilan pun.
Baca Juga: Faiq Bolkiah, Mantan Pemain Leicester Asal Brunei yang Warisi Kekayaan Rp 320 Triliun
Namun kini, Faiq justru bersatus pemain bebas transfer karena tanpa klub menyusul pembatalan kontrak dari tim Portugal.
“Kami telah mencapai kesepakatan dengan pemain Faiq Bolkiah untuk membatalkan kontraknya," bunyi pernyataan klub yang saat ini berada di urutan 15 dari 18 di Liga Primera Portugal.
“Kami berterima kasih kepada pemain atas upaya dan dedikasi yang telah dia tunjukkan dalam melayani klub kami, dan dengan tulus mendoakan kebahagiaan profesional dan pribadinya.”
Klub Madeiran Maritimo tidak memberikan alasan atas keputusan tersebut. Namun yang diketahui, pemain berusia 23 tahun itu gagal tampil untuk tim senior dan hanya bermain 2 kali untuk tim B.
Terkait pembatalan kontrak tersebut, Faiq sendiri belum memberikan komentar sejauh ini. Belum jelas pula apakah ia akan terus mengejar mimpinya untuk menjadi pesepak bola profesional atau memutuskan untuk gantung sepatu lebih awal.
Pasalnya, kehidupan Faiq sendiri sudah bergelimang harta dan termasuk pewaris kekayaan kerajaan mengingat ayahnya, Jefri Bolkiah adalah saudara dari sultan Brunei, Hassanal Bolkiah.
