Hadapi Timnas Swedia Striker Ukraina Pakai Sport Bra, Kok Bisa?

- Rabu, 3 November 2021 | 14:09 WIB
Penyerang Ukraina, Artem Dovbyk usai cetak gol ke gawang Swedia di babak 16 besar EURO 2020, Rabu (30/6/2021) dini hari WIB. (photo/REUTERS/ANDY BUCHANAN)
Penyerang Ukraina, Artem Dovbyk usai cetak gol ke gawang Swedia di babak 16 besar EURO 2020, Rabu (30/6/2021) dini hari WIB. (photo/REUTERS/ANDY BUCHANAN)

Penyerang Ukraina, Artem Dovbyk mendadak jadi sorotan usai keluar sebagai pahlawan kemenangan timnya 2-1 atas Swedia di babak 16 besar EURO 2020, Rabu (30/6/2021) dini hari WIB.

Pasalnya, gol sundulan Dovbyk di babak perpanjangan waktu tepatnya menit ke-121 sukses membawa Ukraina melenggang ke babak perempat final.

Menariknya lagi, saat selebrasi, pemain 24 tahun itu membuka jerseynya sehingga dia terlihat mengenakan pakaian dalam yang tidak sedikit orang mengiranya sport bra.

Bentuknya memang mirip dengan sprot bra (bra olahraga) yang lazim digunakan oleh atlet wanita untuk menjaga agar payudara tidak bergoyang alias tetap pada posisinya selama beraktivitas. Namun, faktanya dihimpun dari berbagai sumber, underwear itu merupakan sebuah rompi custom menyerupai sport  bra yang dilengkapi alat untuk melakukan tracking (pelacakan) pemain bersangkutan. 

Fungsinya pun bermacam-macam, mulai dari memonitor kesehatan pemain hingga keperluan taktik. Rompi itu mencatat 2 hal, yakni monitor detak jantung melalui sensor dan pergerakan pemain lewat GPS yang tertanam. 

-
Artem Dovbyk. (photo/REUTERS/ANDY BUCHANAN)

Kedua data tadi kemudian dikirimkan ke sebuah alat penerima yang dapat dilihat langsung oleh staf atau pelatih. Bisa juga data tersebut disimpan di sebuah penyimpanan yang baru dibaca sesudah latihan atau pertandingan berlangsung.

Seiring dengan kemajuan teknologi data tersebut semakin mudah dibaca berkat algoritma dari software bawaan. Bahkan dapat langsung memberi penilaian, misalnya, fisik pemain sedang menurun atau dalam masa kelelahan.

Meski bukan barang baru, kehadiran rompi itu sempat menuai kontroversi karena dikhawatirkan hanya akan menguntungkan tim-tim berkantong tebal saja mengingat harganya yang relatif tinggi.

Sebagai informasi, rompi itu sebelumnya pernah dilarang digunakan di pertandingan resmi tetapi kini, Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) sepakat untuk membolehkan para pemain menggunakannya di laga resmi. 

Kendati demikian, ada beberapa catatan tambahan yakni harus disetujui otoritas kompetisi setempat, tidak membahayakan pemain, dan data hanya boleh dipakai pasca pertandingan.
 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Performa Bapuk MU Bikin Casemiro Susah Tidur

Selasa, 9 April 2024 | 14:45 WIB
X