Menkopolhukam, Mahfud MD mengatakan tragedi Kanjuruhan bukan keributan antarsuporter. Hal itu disampaikan Mahfud MD di akun Instagram-nya.
Tragedi Kanjuruhan sampai saat ini tercatat memakan 127 korban jiwa. Di mana 125 merupakan suporter dan 2 aparat kepolisian.
Kerusuhan in diawali ketika Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya dalam lanjutan Liga 1 Indonesia.
Baca Juga: Pentolan Bonek Soroti Keputusan LIB Gelar Laga Arema vs Persebaya pada Malam Hari
Mahfud MD mengatakan, tragedi Kanjuruhan bukan bentrokan antarsuporter. Sebab suporter Persebaya dilarang datang ke stadion.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari Arema. Oleh sebab itu para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," kata Mahfud MD.
Baca Juga: Jokowi Minta Menkes Pastikan Korban Luka Insiden Kanjuruhan Dapat Pelayanan Terbaik
Tragedi Karanjuhan ini mendapat perhatian dari Presiden Jokowi. Kepala Negara memerintahkan untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia.
"Atas kejadian ini, saya memerintahkan untuk menghentikan sementara liga sepakbola PSSI sampai evaluasi dan perbaikan pengamanan dilakukan," tulis Jokowi di Instagram-nya.