KLB PSSI: Ini Program Erick Thohir!

- Jumat, 3 Februari 2023 | 13:45 WIB
Erick Thohir (INDOZONE/Rovy)
Erick Thohir (INDOZONE/Rovy)

Erick Thohir merupakan calon kuat untuk posisi ketua umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023. Ia kemungkinan akan bersaing dengan La Nyalla Mattalitti.

Sebenarnya, dalam KLB PSSI nanti, ada lima calon yang akan bersaing. Namun, tiga nama lain, yakni Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis, dan Arief Putra Wicaksono kemungkinan akan sulit bersaing dengan Erick Thohir dan La Nyalla.

Lalu, akan dibawa ke mana PSSI bila Erick Thohir atau La Nyalla berkuasa? Hal ini setidaknya bisa dilihat dari program yang diusung keduanya. Program-program mereka ini nantinya akan disampaikan di hadapan pemilik suara (voter) sebelum dilakukan pemilihan dalam KLB.

-
Erick Thohir (Instagram/@erickthohir)

 

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Terus Dorong UMKM Naik Kelas Melalui Pasar Digital

Program Erick Thohir sebagai Calon Ketua PSSI

Erick Thohir, yang merupakan Menteri BUMN, sudah kenyang pengalaman di bidang olahraga dan sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Ia pernah memiliki dan memimpin klub Liga Italia Inter Milan. Ia juga pernah jadi pemilik saham DC United dan kini masih memiliki saham di Oxford United dan Persis Solo.

Bila terpilih jadi ketua umum PSSI, Erick Thohir bertekad akan menciptakan sepak bola yang bersih, jauh dari tangan-tangan kotor. Untuk itu, ia menenkankan perlunya "rule of the game" yang harus dipatuhi semua elemen PSSI tanpa terkecuali.

Dengan adanya rule of the game tak perlu lagi khawatir soal tangan-tangan kotor maupun konflik kepentingan. Sebab, nantinya akan ada standar yang harus dipenuhi dan ada aturan yang memastikan semuanya berjalan sesuai koridor.

Ia juga menekankan bahwa perbaikan akan butuh waktu. Karena itu ada program jangka pendek hingga panjang. Namun, untuk tahap pertama, dia memandang penting agar sepak bola bersih dulu.

Erick Thohir sudah memiliki gambaran ideal pembangunan sepak bola yang bisa dicontoh Indonesia: Jepang. Ia bahkan mengajak seluruh pihak mencontoh Jepang yang menyusun cetak biru membangun sepak bola Jepang sejak 1991.

"Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Di sana pemain bahkan memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur," kata dia, INDOZONE mengutip dari ANTARA.

Ia tak mau mempertentangkan antara dunia olahraga dan pemerintah.

"Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membangun sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu nggak nyaman," kata dia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lionel Messi Beri Kode Kapan akan Pensiun

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:05 WIB

Bayar Uang Jaminan, Dani Alves Bebas dari Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:43 WIB
X