Asosiasi Sepak Bola Jerman menjatuhi hukuman skorsing 3 bulan pada pemain Stuttgart, Silas Katompa Mvumpa dan didenda 30.000 pounds (sekitar Rp 600 juta) karena bermain dengan identitas palsu.
Pemain sayap itu diduga menjadi korban pemerasan oleh mantan agennya, yang dituduh mengharuskan Silas bermain dengan nama belakang Wamangituka sepanjang kariernya.
Setelah mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan nama aslinya, sang winger kini dijatuhi sanksi dari DFB.
“Jelas baginya dan kami bahwa Silas akan diberi sanksi oleh DFB, dan begitulah seharusnya menurut peraturan,” kata direktur olahraga Sven Mislintat dikutip dari Goal Global, Sabtu (12/6/2021).
“Pada saat yang sama, putusan mempertimbangkan keadaan luar biasa dari kasusnya. Kami senang bahwa ini menyelesaikan masalah bagi Silas dalam hal legalitas olahraga dari DFB.”
Silas dikenakan sanksi usai mengungkapkan bahwa dia telah bermain dengan identitas palsu dan mengaku sebenarnya lahir pada tahun 1998 bukan 1999, yang membuatnya berusia 22 tahun.
Dia memulai karirnya di Republik Demokratik Kongo sebelum pindah ke klub Prancis Ales pada 2017 sebelum pindah ke Paris FC setahun kemudian.
Kemudian, bergabung dengan Stuttgart pada 2019 dan telah memainkan 58 pertandingan di semua kompetisi untuk klub dan mencetak 21 gol.
Awal pekan ini, pemain sayap itu mengungkapkan bahwa seorang mantan agen dari Belgia mengubah data pribadinya setelah mendapatkan kendali atas rekening bank dan kepemilikan paspornya.
Khawatir akan keselamatan keluarga dan karirnya sendiri, akhirnya dia mengumumkan nama dan identitas aslinya meski berujung diskors dan didenda.
Namun, skorsing itu seharusnya tidak terlalu berdampak pada Silas dalam hal waktu bermain.
Pasalnya, Silas mengalami cedera lutut menjelang akhir musim lalu dan bahkan jika dia pulih tepat waktu untuk awal musim Bundesliga, dia hanya akan absen beberapa minggu.
Musim Bundesliga sendiri baru akan dimulai pada 13 Agustus, sedangkan penangguhan Silas secara resmi akan berakhir pada 11 September 2021.
