Penyerang Manchester United, Antony, mendapat banyak kritik usai dirinya pamer skill saat melawan Sheriff Tiraspol dalam lanjutan Liga Europa 2022/2023. Tak peduli dengan kritikan tersebut, Antony justru menyatakan akan terus melakukan aksi-aksi serupa di pertandingan lainnya.
Dalam laga yang digelar di Old Trafford, Jumat (28/10/2022) dini hari WIB itu, Antony memutar badannya hingga 720 derajat dengan bola tetap menempel pada kakinya usai menerima umpan Casemiro. Namun, tak semua dibuat terkesan dengan aksi pamer skill Antony tersebut.
Legenda Man United, Paul Scholes, justru menyebut Antony seperti badut. Scholes mengaku tidak paham mengapa Antony melakukan tindakan seperti itu. Apalagi, setelah itu Antony mengirimkan umpan yang gak tepat sasaran.
Menurut Paul Scholes, akan lebih baik kalau Antony bermain efektif. Terlebih ketika Antony pamer skill tersebut, papan skor masih sama kuat 0-0.
“Saya tidak tahu apa yang dia lakukan. Itu konyol. Itu bukan skill, tapi lebih ke arah menjadi badut,” kata Scholes, dikutip dari United In Focus.
Gak terima dengan kritik tersebut, Antony lantas membuat postingan di Instagram Story. Sebagai pemain Brasil ia merasa bangga bisa pamer skill dan akan terus melakukannya.
"Kami (pemain Brasil) dikenal karena seni kami dan saya tidak akan berhenti melakukan apa yang membawa saya ke tempat saya sekarang!" tulis Antony di Instagram.
Baca Juga: Cetak Gol buat Manchester United Lagi, Cristiano Ronaldo Banjir Pujian Erik Ten Hag
Ketika masih membela Ajax Amsterdam, Antony juga kerap pamer skill saat pertandingan. Ia juga sering mendapat kritik karena hal itu. Namun, Antony tidak mempedulikan omongan orang-orang.
"Saya tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang hal itu. Tidak peduli apa yang orang katakan, saya tetap fokus. Bahkan Yesus, yang sempurna, tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi siapa saya untuk menyenangkan semua orang?” kata Antony.
Baca Juga: Tajir Melintir! Cristiano Ronaldo Bangun Istana Impiannya di Portugal
"Beberapa orang menyukai trik saya, beberapa orang tidak menyukainya. Saya menganggapnya fungsional dan saya melakukannya karena saya ingin menunjukkan kepada lawan saya bahwa saya adalah bosnya. Dan sangat sering itu menghasilkan assist atau gol,” lanjut Antony.
