Kuasa hukum Rizky Billar, Ade Erfil Manurung, mengatakan pihaknya akan meminta perlindungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden RI Joko Widodo, terkait kasus yang dilaporkan Lesti Kejora. Menurutnya, kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang saat ini menjadi sorotan publik, terlalu dipaksakan.
"Karena ini sudah besar masalahnya, dan saya lihat ini seperti dipaksakan, saya akan minta perlindungan hukum kepada Kapolri dan juga Presiden," kata Ade Erfil kepada wartawan.
"Saya khawatir kasus ini dipaksakan," imbuhnya.
Baca Juga: Lesti Kejora Nangis Terisak Peluk Ayahnya di Depan Kakbah, Sakit Hati Rizky Billar KDRT
Kecurigaan bahwa kasus yang ditanganinya dipaksakan, disebabkan sikap kepolisian yang dinilainya berpihak pada Lesti Kejora. Hal ini lantaran polisi telah memberikan pernyataan yang dianggap menyudutkan Rizky Billar.
Pernyataan polisi yang dimaksud Ade Erfil adalah statemen yang disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan, bahwa Billar membanting hingga mencekik Lesti Kejora. Hal tersebut dipersoalkan Ade Erfil, lantaran penyidik belum melakukan pemeriksaan terhadap Rizky Billar.
"Harusnya dikonfrontir dulu, dan seharusnya juga Kabid Humas Polda Metro Jaya tidak gegabah langsung membuat statement terhadap klien saya," ujarnya.
Ade Erfil juga mengatakan, pernyataan yang disampaikan Zulpan menunjukkan kemungkinan bahwa polisi tidak bersikap netral dalam menangani kasus ini. Karena itu, dia berencana untuk menyampaikan surat resmi pada Kapolri agar pihak kepolisian bersikap netral dalam menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Rp400 Miliar dan Bisnis Lain Milik Rizky Billar Hancur karena Laporan KDRT Lesti Kejora
"Mulai besok Senin saya akan membuat surat kepada Kapolri, agar polisi netral," katanya.
"Bisa terjadi gak netral, kenapa tiba-tiba Kabid Humas memberikan statement bahwa klien saya membanting berkali-kali istrinya," tambah Ade Erfil.
