Tretan Muslim yang sering membuat konten bersama Coki Pardede di Majelis Lucu Indonesia (MLI), mengakui hubungan mereka sebenarnya tidak terlalu dekat.
"Saya memang bareng Coki saat bikin konten, tapi di setiap interview, saya selalu bilang, saya ini nggak akrab sama Coki. Bisa dicek, perjalanan saya ke mana, Coki ke mana," kata Tretan Muslim di podcast Deddy Corbuzier bersama CEO MLI, Patrick Effendy.
Tretan menjelaskan bahwa setelah urusan konten selesai, maka mereka pun berpisah dan tidak nongkrong bareng. Menurut Tretan, Coki memiliki sifat antisosial.
"Kalau habis bikin konten, pergi sendiri-sendiri. Sehari-hari nggak nongkrong, Coki itu pernah ku suruh ke apartemen, dia cuma sekali datang. Se-antisosial itu," tambahnya.
Patrick juga mengakui kalau Coki memang senang menyendiri. Bahkan, saat ada acara MLI, dia juga sering menghilang tanpa sebab.
"Acara kantor pun begitu, kalau terpaksa harus di situ, dia tiba-tiba menghilang," katanya.
Tretan dan Patrick juga mengaku bahwa mereka sebenarnya sudah mengetahui bahwa Coki adalah seorang pengguna narkoba. Tretan Muslim mengatakan mulai curiga kalau Coki memakai narkoba karena perilakunya yang tidak biasa.
"Sering hilang. Selain antisosial, sering ngga balas WhatsApp, terus alasannya itu nggak jelas. Pada saat Coki begitu, saya mulai curiga. Terus dia, meskipun nga-game, bangun itu nggak pernah kesiangan, tiba-tiba jadi hilang. Akhirnya keresahanku, lapor (ke MLI)," kata Tretan.
Namun, selama ini mereka membiarkan saja karena berbagai pertimbangan.
"Satu pastinya, dari sisi waktu itu kerjaan, kontrak segala macam. Tapi yang penting, kita harus ke siapa, ke BNN, ke mana? Terus apa yang akan terjadi? Kita sudah niat," jelas Patrick.
