Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mempertanyakan maksud Baim Wong dan Paula Verhoeven membuat konten prank laporan KDRT.
Selain mempertanyakan maksud dan tujuannya, jajaran Polri juga akan meminta pertanggung jawaban Baim Wong atas tindakannya.
"Kami akan meminta pertanggung jawaban, yang bersangkutan memberikan penjelasan apa maksud dan tujuannya," terang Zulpan di Polda Metro Jaya saat ditemui awak media, Selasa (4/10/2022).
"Apabila memang ada maksud lain yang unsur pidananya tidak terpenuhi, tentunya kita bisa membuka peluang untuk yang bersangkutan meminta maaf ataupun restorative justice," paparnya.
Baca juga: Polisi Kumpulkan Barang Bukti Kasus Konten Prank KDRT Baim Wong, Ada Potensi Pidana
Zulpan juga mengimbau agar masyarakat tidak membuat konten seperti Baim dan Paula. Pasalnya, perbuatan tersebut dinilai tidak terpuji dan melawan hukum.
"Jadi terkait Baim Wong, sekali lagi tidak dibenarkan buat laporan palsu terhadap kepolisian. Kami mengimbau pada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal seperti ini karena ini perbuatan tidak terpuji dan melawan hukum," tutur dia.
Buntut kasus ini, Baim akan dipanggil ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan. Begitu juga dengan dugaan Baim untuk membuat konten atas kepentingan ekonomi.
"Yang bersangkutan akan dipanggil ke kepolisian Polres Metro Jaksel, untuk dimintai keterangan apa maksud dan tujuannya apa. Karena tujuan pidana atau tujuan konten yang dikelola yang bersangkutan untuk kepentingan pribadi atau ekonomi," pungkasnya.
Baca juga: Aldi Taher Ajak Baim Wong Main Film Gara-Gara Video Prank KDRT, Judulnya 'Bisikan Prank'
Sementara itu, pihak kepolisian akan memberikan ruang kepada baim untuk menjelaskan tindakannya yang menuai kritikan tajam.
"Jadi pihak kepolisian akan memberikan ruang kepada yang bersangkutan untuk membicarakan ini dalam rangka ini dan mungkin akan restorative justice," imbuhnya.
