Gus Miftah Heran dengan Pandji yang Sebut NU Terlalu Elit dan Jauh dari Masyarakat

- Jumat, 22 Januari 2021 | 23:33 WIB
Kiri: Gus Miftah. (Photo/Instagram/@gusmiftah) Kanan: Pandji Pragiwaksono. (Photo/Instagram/@pandji.pragiwaksono)
Kiri: Gus Miftah. (Photo/Instagram/@gusmiftah) Kanan: Pandji Pragiwaksono. (Photo/Instagram/@pandji.pragiwaksono)

Belakangan ini pernyataan komika Pandji Pragiwaksono menjadi kontroversial setelah menyebut bahwa NU dan Muhammadiyah terlalu elitis dan jauh dari masyarakat. Pernyataannya itu pun mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat, termasuk seorang ulama, yakni Gus Miftah.

Ulama yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini menilai apa yang disampaikan Pandji dalam pernyataannya adalah sebuah perbandingan antara Front Pembela Islam (FPI) dan NU.

Mengutip dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (22/1/2021), Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya sempat muak mendengarkan pernyataan Pandji meski apa yang disampaikan Pandji adalah pernyataan orang lain.

"Ada apa dengan Pandji? Nah, karena lu dekat dengan Pandji jadi gua tanyak," kata Gus Miftah kepada Deddy.

Deddy kemudian menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Pandji adalah sebuah kata-kata dari Thamrin Tamagola pada tahun 2012. Deddy juga mengaku dirinya sudah menonton video penuh dari pernyataan Pandji.

"Kamu juga bilang, 'Gus tonton video full-nya'. Tapi setelah saya nonton full, tambah muak. Tambah nggak karu-karuan," kata Gus Miftah.

"Kalau saya bukan masalah dia berbicara FPI. Saya nggak ada hak untuk melarang saudara Pandji berbicara atau dia senang dengan FPI. Itu urusan dia. Tapi ketika kemudian, membandingkan FPI dengan ormas yang saya ikuti NU," kata Gus Miftah yang langsung dipotong Deddy dan menjelaskan bahwa dirinya juga memiliki Kartu Tanda Anggota NU (KartaNU).

Baca juga: Pandji soal FPI: Pintu Rumah Ulama FPI Terbuka untuk Warga, Makanya Mereka Pro dengan FPI

Deddy kemudian mencoba untuk membela pernyataan Pandji dan menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh sahabatnya itu adalah kata-kata orang lain dan bukan kata-kata Pandji. Menurutnya, bukan Pandji yang membanding-bandingkan FPI dengan NU.

"Satu pabrik yang terlanjur tahu ini yang ngomong si Pandji. Kalau toh ini kata-katanya pak Thamrin, itu orang (semua orang) nggak pernah tahu kalau Pandji nggak ngomong," balas Gus Miftah dengan tertawa.

Gus Miftah mengatakan bahwa podcast yang dibuat Pandji setelah adanya edaran pelarangan ormas FPI. Menurutnya hal itu ada di kebijakan Polri. Ia juga tidak mempercayai bahwa apa yang disampaikan Pandji itu belum tentu omongan dari Thamrin Tamagola.

"Bahasa ini saya dengar dari seorang Pandji. Saya sudah nonton full-nya. Dan hasilnya sama (kurang menyukai), bahkan lebih parah menurut saya," kata Gus.

"Saya nggak bisa melarang Pandji untuk mencintai FPI, untuk dukung FPI. Demikian juga Pandji tidak bisa juga dong melarang saya untuk mencintai NU, karena itu organisasi saya. Tapi yang kemudian sama sekali tidak, tidak pas... ketika dia membandingkan antara FPI dengan ulama," tegasnya.

"Apalagi dibilangnya NU jauh dari masyarakat, ini data dari mana?"

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X