Selebritas Pamer Harta Lewat YouTube, Begini Penjelasan Ade Armando: Memicu Konflik Sosial

- Selasa, 27 April 2021 | 15:44 WIB
Ade Armando. (Tangkapan Layar/YouTube/Deddy Corbuzier)
Ade Armando. (Tangkapan Layar/YouTube/Deddy Corbuzier)

Belakangan ini heboh soal seorang dosen, Ade Armando yang mengkritisi soal selebritas dan YouTuber pamer harta kekayaan lewat konten YouTube.

Ade menganggap bahwa selebritas saat ini terlalu berlebihan saat memamerkan harta kekayaan mereka masing-masing.

Dalam podcast-nya Deddy Corbuzier, Ade diundang dan mengungkapkan pendapat dan latar belakangnya mengkritisi hal tersebut.

Baca Juga: Update Foto di Instagram, Agnez Mo Ditagih Netizen Video Musik Lagu Terbarunya!

Ia mengatakan bahwa YouTube memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga harus menjadi tanggung jawab bagi si YouTuber atas konten-konten yang ia sajikan.

"YouTube ini kan jangkauannya besar, misalnya saja Atta Halilintar yang memiliki subscriber 27juta sehingga ia akan bertanggung jawab dengan jumlah subscribernya tersebut," ungkap Ade Armando.

Selanjutnya Ade juga mengatakan bahwa dengan memamerkan kekayaan dalam konten YouTube dapat memicu permasalahan si tengah masyarakat.

"Nah masalahnya dimana?" tanya Deddy Corbuzier.

"Ketika seseorang memamerkan kemewahan akan menjustifikasi masyarakat yang memberikan efek berantai bahwa hal itu benar. Padahal etikanya sedari kita kecil, yang namanya pamer itu bukanlah hal yang benar," ungkap Ade menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier.

Kemudian Deddy membantah bahwa yang dilakukan kebanyakan YouTuber adalah untuk memotivasi masyarakat untuk menjadi kaya. Namun Ade mengatakan bahwa tidak semua orang bisa menjadi kaya, dan itu justru akan membuat penyakit sosial yang membahayakan.

"Meski katanya memotivasi, itu hanya akan memotivasi segelintir orang yang memiliki akses dan sumber daya manusia untuk ya mewujudkan dan memiliki kekayaan itu tadi. Tapi kan tidak semua orang bisa menjadi benar-benar kaya meski sudah berusaha keras. Kita tidak bisa mengatakan orang yang tidak kaya itu malas, mereka juga berusaha," papar Ade.

Dosen ilmu komunikasi itu pun mengungkapkan bagaimana akhirnya konten kemewahan dapat memicu konflik antar masyarakat hingga dapat memicu pembunuhan seperti di film 'Joker'.

"Akan ada banyak orang yang hanya akan menjadi penonton dan menyebabkan orang miskin marah karena melihat orang lain mempertontonkan kemewahan. Hal itu memicu yang terjadinya erupsi dan kemarahan publik serta kesenjangan sosial yang membuat orang-orang miskin akhirnya memiliki pemikiran 'kill the rich' seperti di film 'Joker'," pungkas Ade.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X