Artis Feby Febiola mengaku pernah mengalami pelecehan seksual saat buang air kecil di sebuah mall, di Jakarta. Saat itu cerita Feby, mall yang dikunjunginya hampir tutup sehingga suasananya sepi.
Saat buang air kecil di toilet tersebut, Feby merasa ada seseorang yang merekam dirinya dari arah atas. Benar saja, saat menoleh ada gerakan tangan dari toilet di sebelahnya.
Baca juga: Divonis Terkena Kanker, Feby Febiola Kini Tampak Lebih Berisi: Sudah Sembuh dari Kanker?
"Waktu itu aku ada acara di sebuah mall di Jakarta. Mallnya udah hampir tutup, aku ke toilet, emang waktu itu suasananya sepi banget karena mau tutup," cerita Feby saat diundangi di sebuah acara TV.
"Waktu aku ke toilet, aku buang air kecil. Kebetulan, toiletnya itu setengahnya terbuka, sehabis buang air kecil aku feeling ngerasa ada seseorang yang kamera di atas. Aku nengok, aku lihat kayak ada yang menarik tangan ke bawah," sambungnya seperti dikutip Indozone, Selasa (13/12/2022).
Feby yang tidak terima langsung menggedor pintu toilet di sebelahnya. Namun pelaku pura-pura muntah agar Feby tak curiga.
Baca juga: Setelah 6 Kali Kemoterapi, Feby Febiola Kabarkan Tak Ada Kanker Aktif Lagi di Tubuhnya
Feby tidak langsung percaya, dan terus menggedor pintu toilet. Sayangnya, pelaku langsung melarikan diri ke arah lobby, sampai akhirnya ditangkap oleh pihak keamanan mall.
"Kejar-kejaran, sampai di lobby ada security langsung ditangkap kan. Saya bilang 'pak, buka HP-nya', dan ternyata di dalam folder video HP-nya itu, dia banyak memvideokan perempuan-perempuan lagi di toilet umum," terang Feby.
Istri Franky Sihombing itu sempat menyeret pelaku ke kantor polisi. Saat polisi memproses kasus itulah, baru diketahui jika pelaku masih kuliah di sebuah universitas swasta.
"Diamankan oleh pihak security, saya bilang 'ini orang mesti dibawa ke kantor polisi, biar ada efek jera'. Yaudah dibawa ke kantor polisi, diproses, nah sepanjang proses itu dia telepon ibunya. Waktu itu dia masih kuliah di sebuah universitas swasta di Jakarta. Aku juga kaget ini anak, anak kuliahan, berpendidikan," kata Feby.
Hati Feby luluh saat orang tua dan keluarga dari pelaku datang ke kantor polisi dan meminta maaf. Feby akhirnya mencabut laporan tersebut, karena merasa pelaku bisa berubah jadi lebih baik.
"Jadi setelah keluarganya datang, minta maaf. Saya berpikir lagi, masih muda mungkin masih banyak kesempatan untuk berubah, yaudah akhirnya saya maafin. Laporan dicabut beberapa hari kemudian," tegas Feby.
