Nikita Mirzani singgung soal ucapan Kapolri terkait restorative justice di kasus ITE. Hal itu buntut keanehan yang dialaminya dalam proses hukum usai dilaporkan Dito Mahendra terkait kasus dugaan pencemaran nama baik.
"Laporan itu tanggal 16 Mei, tanggal 27 Mei ada surat panggilan untuk tanggal 31 tapi klarifikasi. Tanggal 31 Mei datang lagi surat buat datang ke Polres tanggal 3 Juni untuk klarifikasi. Tiba-tiba tanggal 4 Juni ini sudah SPDP," kata Nikita Mirzani kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Nikita merasa janggal karena kasusnya sangat cepat diproses. Hingga akhirnya menyinggung restorative justice dalam penanganan kasus ITE.
"Padahal kan kalau menurut Bapak Kapolri itu kan ada restorative justice, kita harus ditemukan oleh sang pelapor, tapi ini nggak," beber Nikita.
Baca juga: Sah! Surat Pengaduan Nikita Mirzani Diterima Propam, Begini Isi Suratnya
Lebih jauh, Nikita menyebut proses pemanggilan pemeriksaan dirinya seharusnya tidak hanya dilakukan satu kali. Dalam kasusnya, Nikita merasa penyidik hanya memanggilnya satu kali lalu ditetapkan menjadi TSK.
"Padahal kan proses ini saya tuh belum datang sama sekali gitu karena biasanya kalau kita tidak datang pertama itu akan ada pemanggilan lagi, akan ada pemanggilan lagi, ini nggak, ini langsung. Kayaknya tuh semua serba cepat gitu disini serba cepat kaya ekspress banget," paparnya.
Nikita kemudian menyinggung dirinya yang pernah melaporkan orang lain ke polisi hingga kasus yang dilaporkan bergulir sampai satu tahun. Terlapor disebut Nikita baru hadir pemeriksaan satu kali.
"Padahal saya punya kasus juga, saya ngelaporin Baby Z itu di Polres Tangerang Selatan. Sudah hampir mau satu tahun orangnya nggak datang-datang, baru datang sekali aja. Nggak tahu kasusnya sudah sampai mana," kata Nikita.
"Nah ini kok kurang dari satu bulan tiba-tiba ada penangkapan, tiba-tiba ada surat beredar ke teman-teman wartawan, bukan ke saya ya, ke teman-teman wartawan atau ke musuh saya bahwa saya jadi TSK," sambung Nikita.
Karena keanehan yang dialaminya itulah Nikita mendatangi Mabes Polri hari ini, Rabu (22/6/2022). Dia meminta perlindungan dan mengadukan kasus ini ke Propam.
