Giring Ganesha jadi sorotan publik karena melontarkan kritikan keras kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait rencana Formula E. Plt Ketua Umum PSI ini sampai menyebut Anies pembohong.
"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring kala itu.
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Giring menjelaskan kritikan itu dia layangkan agar Anies lebih transparan kepada warga mengenai dana Formula E.
Tapi, saat Deddy bertanya apakah Giring berani mengkritik Menko Luhut Binsar Pandjaitan, Giring mengaku tidak mengkritik karena pekerjaan Luhut benar.
"Oh itu lord Luhut, enggak pernah (kritik) soalnya kerjanya bener, bro," kata Giring, dikutip Rabu (29/9/2021).
"Anda takut ya? tanya Deddy lagi.
"Kerjanya bener. Itu Lord Luhut kerjanya luar biasa. Gila, Covid-19 bisa turun kayak gini" tegas pria yang hendak jadi Capres 2024 ini.
Meski tidak pernah mengkritik Luhut, Giring menegaskan PSI tetap memantau kinerja menteri-menteri Jokowi, misalnya mantan Menkes Terawan dan Kemenhan.
"Makanya waktu itu PSI kritik Terawan, kritik anggaran di Kemenhan," kata Giring.
Giring juga menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi dan kala itu Jokowi meminta Giring agar tak ragu mengkritiknya. Namun, Giring tidak mau mengkritik Jokowi karena merupakan pendukungnya, hanya saja kritikan tetap diarahkan ke menterinya.
"Saya pendukung Bapak. Saya tidak akan mengritik Bapak tapi memberi masukan, tapi kalau sama menteri-menteri bapak, izin ya pak bolek kritik. Bapak Jokowi jawab iya boleh," kata dia.
"Contohnya dulu soal turis asing, kenapa mau ke Bali tapi dikarantinanya di Jakarta. Kenapa tidak langsung ke Bali lalu disiapkan quarantine on paradise. Jadi seolah-olah sudah liburan padahal masih dikarantina. Jadi masukan bukan kritik,” lanjutnya.
