Wirda Mansur kena sindir usai menyebut ada yang tertarik membeli saham perusahaan ayahnya, Ustaz Yusuf Mansur, senilai Rp4 triliun. Pernyataan Wirda justru menjadi pertanyaan, mengingat kasus yang pernah menyeret nama PayTren.
"Tercerahkan sekali dari penjelasan Kak Wirda, ternyata sudah ada yang mau beli PayTren seharga 4 Triliun," kata pemilik akun @mazzini_gsp di Twitter, dikutip Rabu (13/4/2022).
Dalam cuitan teranyar akun @mazzini_gsp di Twitter, dia mengunggah kembali sejumlah story klarifikasi milik Wirda Mansur, tentang polemik uang 1 Triliun yang dibutuhkan ayahnya, dalam video yang viral belakangan ini. Dalam story Wirda Mansur, nilai Rp1 triliun itu tidak sebanding dengan valuasi PayTren yang diakuinya senilai Rp4 Triliun.
Dia pun menyindir ihwal kabar tak menyenangkan seputar PayTren, yang disebut tak menggaji karyawannya selama 20 bulan. Yusuf Mansur juga diminta untuk mengembalikan kerugian korban investasi yang digagasnya.
"Tentu tidak sulit untuk Pak Yusuf Mansur mendapatkan 1 Triliun, apalagi mengembalikan kerugian korban investasi dan mengggaji karyawan PayTren yang tidak dibayar 20 bulan," kata @mazzini_gsp.
Di cuitan lainnya, Ia pun tidak lupa kembali menyentil konsep bisnis sedekah yang belakangan ini kian disorot oleh publik. Pasalnya, sempat beredar luas video yang memperlihatkan Yusuf Mansur meminta jemaahnya untuk menyedekahkan barang berharga lewat sang ustaz, dengan iming-iming akan digantikan 10x lipat oleh yang maha kuasa.
"Jelas bisnis lancar yang sebenarnya PayTren menargetkan 200 Triliun (bukan cuma 1 Triliun) adalah buktinya nyata konsep bisnis dibarengi sedekah balik 10 kali lipat ala Pak Yusuf Mansur" sambungnya.
Cuitan ini pun langsung ramai diperbincangkan dan menempati posisi teratas trending topic Twitter. Warganet banyak menyayangkan Wirda yang kembali menuai sensasi atas ucapannya. Tidak sedikit dari mereka yang sudah tidak percaya dengan ucapannya.
"Mau percaya, tapi ini wirda" cuit @Alfian_ridh***
"Kok ga belajar dari pengalaman si wirda ini. Mending diem aja daripada ngoceh halu terus pake bawa bawa agama dan pribumi. Makin ngawur" cuit @hern***
"Selain pathological liar, apakah sudah waktunya kita memasukkan delusional ke dalam daftar gangguan kejiwaan yang dimiliki oleh keluarga ini?" kata akun @Orarir***
Penulis: Safira Meidina
