Tak berhenti membuat kehebohan dengan mempermasalahkan penggunaan kata "anjay", Lutfi Agizal malah belakangan ini kembali buat heboh, lantaran ingin melelang baju berwarna kuning miliknya.
Uang hasil lelang itu kata Lutfi, akan disumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dan Sekolahku.
"Dengan ini saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa semua uang yang saya dapatkan dari penjualan lelang baju viral yang berwarna kuning sepenuhnya akan disumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan Sekolah-Ku," isi dalam surat yang dibuat Lutfi.
Namun, Lutfi sempat merasa kecewa lantaran dirinya ditipu oleh orang yang mengaku ingin membeli baju viralnya.
Dalam akun Instagram @lambe_turah, Lutfi menjelaskan bahwa seseorang akan membayar Rp3 juta untuk baju viralnya itu. Lutfi dalam video itu menceritakan bahwa dirinya sudah mendeskripsikan bahwa lelang itu bukan ajang main-main.
"Sebelumnya saya sudah jelaskan di deskripsi bahwa lelang ini digunakan tidak main-main. Seluruh uang yang terkumpul dari penjualan ini, saya akan berikan semuanya kepada YKAKI," kata Lutfi dalam video.
Mantan kekasih Salshadilla Juwita ini mengaku, dirinya sering mengabadikan data angka terakhir pelelangan, dan akan dipublikasikan sebagai barang bukti.
"Setiap kenaikan yang di-bith, saya punya data capture-nya. Dan itu akan saya publikasikan untuk sebagai bukti berapa sih angka terakhirnya. Dan semalam dicek, itu Rp3 juta yang menawar baju saya," sambungnya.
Lutfi langsung kaget ketika mendapat video reaction, dari orang yang katanya ingin membeli bajunya. Dia kaget karena orang tersebut rupanya sudah berumur sekitar 30 tahunan. Dia merasa miris, lantaran orang tersebut mengaku bayar baju Lutfi pakai uang monopoli.
"Satu hari kemudian, dia membuat video reaction. 'Bahwa yang saya lakukan bith kepada Lutfi Agizal baju tersebut adalah uang tiga juta monopoli.' Dan mirisnya saya, orang yang melakukan itu adalah orang yang berusia di atas 30 tahun bahkan saya melihat dia sudah punya anak," kata Lutfi Agizal heran.
"Kedewasaan netizen ternyata di sini masih belum cukup, mana informasi yang bercanda, mana informasi yang entertainment, mana informasi yang sosial," sambungnya.
