Sulaiman anak Oki Setiana Dewi diketahui mengidap sindrom Prader Willi. Untuk menunjang kesembuhannya, istri dari Ory Vitrio ini harus mengunjungi rumah sakit hingga 3-4 kali seminggu.
Kunjungan tersebut diketahui untuk melakukan terapi pada Sulaiman. Sebab, anak yang baru berusia dua tahun itu, harus mengalami penyakit langka yang bisa menyebabkan kelainan genetik seperti obesitas, cacat intelektual, dan tubuh pendek.
"Kalau ke rumah sakit sering, karena masih terapi ya, ada seminggu 3 (atau) 4 kali ya ke rumah sakitnya,” ucap Oki saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Baca Juga: Parenting Ria Ricis Sempat Dihujat, Oki Setiana Dewi Belain: Jangan Dibanding-bandingkan
Sementara untuk konsultasi ke dokter, terkait perkembangan kesehatan anaknya, Oki Setiana Dewi hanya perlu melakukannya minimal sebulan sekali.
“Tapi kalau bertemu dokter secara berkala, sekarang juga udah campur sebenarnya, kebetulan bisa konsultasi pake handphone ya. Kalau untuk rutin ya, sebulan sekali lah. Kalau bulak baliknya itu untuk terapi-terapi aja," katanya.
Usai menjalani operasi beberapa waktu lalu, kini kondisi Sulaiman diketahui sangat membaik. Meski begitu, Oki Setiana Dewi mengatakan, pengobatan harus tetap berlangsung.
"Walau sekarang kondisinya sudah baik, bukan berarti berhenti pengobatan. Tapi, Sulaiman masih suntik setiap hari kok, tetap Sulaiman masih dalam pemantauan dokter," tuturnya.
Ibu tiga anak ini mengatakan, dirinya selalu memegang harapan dan tidak patah semangat. Hal itu diterapkan agar bisa menjadi sosok ibu yang baik untuk sang anak.
"Makanya saya selalu minta kepada teman-teman semuanya, untuk jangan pernah kita kehilangan harapan, jangan pernah kita kehilangan semangat. Karena kalau orang tuanya kehilangan semangat, anaknya bergantung kepada siapa?" ujarnya.
Menurut Oki Setiana Dewi, sebagai orang tua, jangan pernah putus harapan saat diberikan cobaan oleh Sang Pencipta. Termasuk, ketika harus menghadapi kondis anak yang sedang jatuh sakit.
"Sementara anak sama orang tua. Jadi, jangan fokus pada kesedihan orang lain, kita fokus pada kisah sukses, keberhasilan yang banyak teman-teman bersemangat dan juga harapan," tandasnya.
