Sengketa warisan mendiang Goo Hara antara kakaknya, Goo Ho In dan ibu kandungnya masih terus berlanjut. Sejak kematian Goo Hara, muncul Undang-Undang Goo Hara atau yang lebih dikenal dengan Goo Hara’s Act.
Goo Ho in sendiri sudah mati-matian memperjuangkan undang-undang tersebut, namun tak kunjung di sahkan. Undang-undang itu dibuat uan melarang orang tua yang lalai untuk mengklaim harta warisan anak-anak mereka, yang sudah meninggal dunia.
Dalam pertemuan untuk membahas Goo Hara’s Act, Goo Ho In mengaku belum ikhlas atas kepergian sang adik. Ditambah lagi, undang-undang yang dirancangnya tak mendapatkan perhatian publik.
“Aku masih belum bisa membiarkan adikku pergi dengan damai. Aku dan Goo Hara telah tinggal bersama selama 20 tahun tanpa sosok ibu sejak dia meninggalkan kami. Ibu kami tidak tahu rasa sakit yang kami derita saat tumbuh dewasa. Tapi dia berusaha untuk mewarisi kekayaan adikku setelah kematiannya,” ujar Goo Ho In dilansir dari Koreaboo pada Jumat (14/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Goo Ho In merujuk pada kasus serupa yang banyak terjadi di Korea Selatan, di mana para orang tua yang menelantarkan anak-anaknua, jutru berusaha untuk mengambil harta warisan yang ditinggalkan.
Dia pun meminta agar masyarakat bisa membantunya, untuk memperjuangkan undang-undang yang dirancangnya. Lewat undang-undang itu, ia berharap tak ada lagi korban selanjutnya seperti Goo Hara.
“Hatiku sangat berat. Hukum perlu diubah seperti halnya masyarakat yang terus berubah. Jika tidak ada yang berubah bahkan setelah banyaknya peristiwa dan masalah, maka situasi ke-2 dan ke-3 seperti Goo Hara akan terjadi,” sambungnya.
“Aku harap tidak ada lagi korban yang menghadapi rasa sakit ini dan bahwa mereka tidak akan dilupakan. Kita telah sampai sejauh ini berkat dukungan kalian semua. Aku berharap pilihan bijak akan dibuat untuk mengesahkan Undang-undang warisan baru yang mencerminkan era baru dengan tepat,” tambahnya.
